Radio Untar – Kamis(28/12/2017) Sobat Muda tau gak sih sekarang lagi heboh dengan penyakit yang namanya Difteri loh! Difteri sendiri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. Waduh! Parah banget ya Sobat Muda. Karena itu Radio Untar bakal memberikan sedikit penyuluhan tentang penyakit difteri ini. Keep reading yah!
Yang pertama harus kamu ketahui adalah penyebab difteri. Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Ada sejumlah cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti:
- Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. Ini merupakan cara penularan difteri yang paling umum.
- Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, contohnya mainan atau handuk.
- Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita. Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel-sel sehat dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati. Sel-sel yang mati inilah yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada tenggorokan. Di samping itu, racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak jantung, ginjal, serta sistem saraf.
Terkadang, difteri bisa jadi tidak menunjukkan gejala apapun sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi. Apabila tidak menjalani pengobatan dengan tepat, mereka berpotensi menularkan penyakit ini kepada orang di sekitarnya, terutama mereka yang belum mendapatkan imunisasi. Hem! Imunisasi ternyata sangat penting loh Sobat Muda!
Yang gak kalah penting adalah Gejala Difteri. Kenali gejalanya agar kamu dapat melindungi diri sendiri dan orang terdekat kamu dari bahayanya penyakit difteri ini. Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
- Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
- Demam dan menggigil.
- Sakit tenggorokan dan suara serak.
- Sulit bernapas atau napas yang cepat.
- Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
- Lemas dan lelah.
- Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok (ulkus). Ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit.
Nah, yang terakhir adalah Pencegahan Difteri dengan Vaksinasi. Seperti yang dikatakan oleh pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati.” Langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan vaksin. Pencegahan difteri tergabung dalam vaksin DTP. Vaksin ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan. Di Indonesia sendiri vaksin DTP ini termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak-anak. Perlindungan ini umumnya dapat melindungi dari resiko difteri seumur hidup.
Waspada itu perlu loh Sobat Muda mengingat Indonesia juga sedang marak dengan kasus penyakit ini dan imunisasi itu penting. Kamu sendiri udah imunisasi dengan lengkap belom?
(DD : Sumber)