The Flash: Padat, Menyenangkan dan Penuh Nostalgia

Salah satu pahlawan super dari DC Comics akhirnya mendapatkan film solonya yang berjudul sama dengan namanya, The Flash. Setelah sempat tertunda karena satu dan lain hal akhirnya The Flash akan tayang di Indonesia mulai tanggal 14 Juni 2023. Ezra Miller kembali beraksi sebagai The Flash ditemani oleh beberapa aktor lain seperti Ben Affleck, Sasha Calle, Michael Shannon, Ron Livingstone, Maribel Verdu, Kiersey Clemons, dan Michael Keaton. Film arahan Andy Muschietti ini akan membuat para penggemar DC terkejut dan gembira.

The Flash mengisahkan tentang keinginan Barry Allen (Miller) untuk membuat ibunya tetap hidup dan mengeluarkan ayahnya yang tidak bersalah dari penjara atas tuduhan membunuh istrinya sendiri. Barry yang bisa melintasi berbagai garis waktu, berhasil mencegah kematian sang ibu. Tapi ternyata dirinya masuk ke alam semesta yang berbeda dan mengacaukan garis waktu yang ada. Ia dibantu oleh Batman (Keaton) dan Supergirl (Calle) mencoba untuk menghentikan kekacauan yang terjadi dan mengirim Barry kembali pulang ke alam semesta yang seharusnya ia berada.

Pertama-tama kamu harus tahu bahwa film The Flash memiliki alur cerita yang padat, kompleks dan sedikit berbeda dari film-film DC sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan cerita flashpoint yang tentunya akan mengubah apa yang sudah dibangun atau dibuat sebelumnya. Dapat dikatakan The Flash menghadirkan konsep multiverse yang kompleks tetapi juga unik dan menyenangkan. Sudah pasti kamu akan diajak untuk melihat keadaan alam semesta lain meskipun itu hanya sekilas. Tetapi dari situ muncul perasaan senang karena akan banyak karakter cameo yang muncul, terutama saat muncul satu karakter yang mungkin sudah dibocorkan oleh sang sutradara. Beberapa superhero lain pun juga akan muncul untuk menghibur penonton. 

Terlepas dari kehadiran Superman, The Flash justru menghadirkan Supergirl yang diperankan oleh Sasha Calle. Keputusan ini mungkin akan mengecewakan bagi penggemar Henry Cavill, mengingat ia sudah tidak akan lagi berperan sebagai Superman. Tetapi dengan hadirnya Supergirl, tentunya akan membuka peluang kemunculan superhero baru yang lain. Banyak sekali superhero DC Comics yang perlu diberikan jatah di layar lebar seperti Teen Titans, Hawkgirl, Martian Manhunter, Vixen, Zatanna dan lain-lain. Dengan adanya flashpoint dengan tujuan membangun kembali jagat sinematik yang baru, diharapkan juga banyak karakter baru juga yang akan muncul. Sehingga jagat sinema DC Comics dapat lebih kompleks dan menaruh perhatian kepada lebih banyak karakter superhero mereka.

Film ini lebih berfokus kepada kisah Barry Allen. Akan ada 2 versi Barry yang akan menjadi bintang film ini. Barry versi dewasa dan Barry yang masih berusia 18 tahun di alam semesta yang berbeda. Perbedaan usia sudah pasti membuat perbedaan karakter. Barry yang sudah dewasa bertemu dengan Barry yang kekanak-kanakan dan memiliki emosi yang belum stabil. Cerita akan lebih berfokus bagaimana Barry dan Barry memperbaiki garis waktu. Oleh karena itu Batman dan Supergirl terasa kurang begitu dibuat menonjol. Meskipun kemunculan mereka berdua sempat mencuri perhatian, tetapi mereka seperti karakter pendukung saja. Namun kehadiran dan porsi mereka terasa sudah sangat pas jika kamu mengerti inti dari cerita The Flash. 

Para pemain yang tampil begitu memukau. Ezra Miller mendapatkan tantangan yang cukup berat dalam memerankan dua versi Barry dalam film ini. Namun tantangan tersebut telah dilaluinya dengan sangat baik. Koneksi antara dua karakter Barry adalah salah satu poin plus dari film ini. Selain itu Michael Keaton juga menampilkan performanya yang apik meskipun umurnya yang sudah tidak muda lagi. Aktris pendatang baru Sasha Calle juga begitu memesona. Sejak Calle mengenakan kostum Supergirl dengan jubah yang tertiup angin, rasanya Calle menghipnotis penonton untuk terkagum-kagum akan dirinya. Cantik, tegas dan kuat adalah sifat yang melekat pada Calle saat memerankan Supergirl.

Kamu akan diajak bernostalgia dengan Batman versi Michael Keaton. Beberapa peralatan Batman versi di film Batman (1989) dan Batman Returns (1992) ditampilkan dalam film ini. Lalu saat adegan Barry memasuki Batcave, timbul perasaan kagum dan senang. Ditambah Batmobile yang begitu ganteng dan gagah. Michael Keaton yang sudah berusia 70-an masih sangat pantas mengenakan kostum Batman dengan simbol kuning ikoniknya.

Jika dilihat dari sang sutradara, kamu harus memberikan apresiasi karena telah membuat film The Flash dengan baik. Mengingat semua hasil karya Andy Muschietti yang dominan horror yaitu Mama (2013), It (2017) dan It Chapter Two (2019), tentunya merupakan hal dan tantangan baru untuk Muschietti menggarap film The Flash yang bergenre superhero. Ternyata dirinya sukses menggarap film ini dengan gayanya tersendiri. Dapat dikatakan bahwa kualitas Muschietti dalam sebagai sutradara semakin baik. Mulai dari Mama hingga It Chapter Two yang sangat menggemparkan, kini The Flash merupakan salah satu film terbaiknya. 

Film The Flash sudah sangat baik, namun ada sedikit hal yang sangat disayangkan. Terutama adalah beberapa CGI yang masih kurang terlihat halus. Padahal untuk film sekelas The Flash seharusnya bisa lebih ditingkatkan lagi. Sangat disayangkan jika penonton kurang merasa puas karena hal tersebut. Namun hal ini akan tertutupi dengan kualitas lain yang sudah dibuat begitu baik. Terutama pada alur ceritanya yang apik dan performa Ezra Miller.

Jika kamu ingin menikmati film The Flash dengan pengalaman yang oke, disarankan kamu menyaksikan film ini di IMAX. Film persembahan Warner Bros. Pictures ini akan memberikanmu pengalaman menonton film superhero yang unik dan menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa The Flash termasuk film fan serviced yang didedikasikan bagi penggemar DC Comics yang telah mengikuti semua film DC. Tentunya kamu tidak boleh melewatkan aksi The Fastest Man Alive di bioskop kesayanganmu! (MSTE)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *