Radio UNTAR (25/12/2019) – Mengangkat sosok hantu legendaris “Si Manis Jembatan Ancol”, MVP Pictures memproduksi film horror terbarunya yang berada dibawah naungan sutradara Anggy Umbara berjudul Si Manis Jembatan Ancol. Film ini kembali mengadirkan Ozy Syahputra (yang merupakan salah satu ikon film seri Si Manis Jembatan Ancol pada tahun 1990-an) dan juga dibintangi oleh artis-artis papan atas Indonesia seperti Indah Permatasari (Si Manis/Maryam), Arifin Putra (Roy), Randy Pangalila (Yudha) dan masih banyak lagi.
Film ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Maryam yang sedang dilanda masalah karena kebangkrutan suaminya yang bernama Roy karena masalah hutang. Ditengah-tengah masalah tersebut datanglah seorang pelukis bernama Yudha. Yudha menginginkan wajah Maryam untuk menjadi subjek lukisan yang akan menjadi materi dalam pamerannya. Sejak itu Maryam dan Yudha sering pergi berdua. Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka berdua menjadi semakin dekat. Yudha juga dapat membuat hati Maryam membaik. Tetapi kedekatan mereka membuat Roy menjadi cemburu dan peristiwa mengerikan pun menimpa Maryam.
Film Si Manis Jembatan Ancol memberikan pengalaman menonton film horror yang berbeda. Film ini lebih memfokuskan pesan moral mengenai perempuan dibanding seramnya hantu yang mungkin identik dengan film horror pada umumnya. Namun apakah film ini tidak seram sama sekali? Jawabannya adalah seram. Film ini masih menampilkan adegan-adegan yang mampu membuat kamu menutup mata, bahkan adegan tersebut terasa cukup sadis dan seram. Memang film ini minim jumpscare, tetapi Anggy Umbara nampaknya cakap untuk menyisipkan unsur komedi yang pas dan tidak receh. Tentunya komedi-komedi tersebut tersampaikan dengan sangat baik oleh tokoh Mbak Sri (Tije Gukguk), Ucup (Anyun Cadel) dan Bang Kotan (Arief Didu) yang ketiga tokoh tersebut sudah akan menyambut keceriaan penonton pada awal film.
Kekuatan lainnya yang dimiliki oleh film ini adalah dialog-dialog antara Maryam, Roy dan Yudha. Dengan pemilihan kata yang sangat teratur dan rapih, penonton seakan dibawa ke era 70an. Untuk setting film ini juga diperhatikan dengan baik. Rumah yang ditempati Maryam dan Roy memiliki unsur kuno dan mistis seperti rumah-rumah zaman dahulu yang masih dapat kamu jumpai di daerah pinggiran Kota Jakarta.
Selain itu, kualitas acting Ozy Syahputra yang memerankan Bang Ozi patut diapresiasi empat jempol. Ozy sangat berhasil memerankan tokoh yang berbeda 180 derajat dari sifat aslinya. Siapa sangka Ozy yang terkenal dengan kelemah gemulaiannya dapat sukses memerankan tokoh Bang Ozi yang garang dan tidak kenal belas kasihan. Dalam Konferensi Pers yang diadakan sebelum Gala Premiere yang jatuh pada tanggal 13 Desember 2019 yang lalu, Ozy mengatakan bahwa untuk mendalami perannya ia tidak boleh berbicara kepada siapapun. Bahkan tidak dengan para anak buahnya. Hal tersebut ternyata mampu membangun karakter Bang Ozi yang sempurna. Arifin Putra juga dapat menjiwai sosok Roy dengan baik. Meskipun karakter Roy dapat berubah-ubah seiring berjalannya film, Arifin tetap konsisten dalam memerankan perannya. Indah Permatasari juga sangat baik dalam memerankan tokoh Maryam dan Si Manis. Penulis merasa karakter Maryam berbeda jauh dengan Si Manis. Maryam yang begitu lemah lembut, penyayang dan independen harus berubah menjadi Si Manis yang menyimpan amarah penuh dendam. Dalam hal ini Indah menunjukkan kualitas acting-nya yang luar biasa.
Salah satu hal yang penulis sukai dari film ini adalah pesan moral yang disampaikan. Dapat dikatakan bahwa film ini sangat menghargai perempuan. Penonton diberikan gambaran bagaimana perempuan yang terkekang oleh suaminya yang memiliki karakter yang keras. Waktu saat perempuan pada masa itu masih dipandang sebelah mata, masih menjadi mainan bagi laki-laki, bahkan sering kali dilecehkan. Para penonton laki-laki seakan-akan “ditampar” oleh sebagian perkataan Maryam yang justru akan membuat penonton dapat tersadar betapa pentingnya peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan dalam film ini, yaitu efek CGI yang masih terlihat terutama pada salah satu adegan yang justru dapat menjadi adegan ikonik film ini.
Sobat Muda, film Si Manis Jembatan Ancol dapat disaksikan di seluruh Bioskop Indonesia mulai tanggal 26 Desember 2019. Film Si Manis Jembatan Ancol sangat cocok menemani waktu luang kamu pada saat-saat terakhir tahun 2019. Apalagi film horror, kurang cocok tanpa ditemani teman-teman dan keluargamu. Jangan lupa diajak semua orang yang kamu kenal, karena kamu akan mendapatkan banyak hal setelah menonton film ini. Terdapat satu ucapan Maryam/Si Manis yang penulis suka yaitu “…….perempuan baru disegani kalau sudah menjadi hantu…….” Apakah kamu setuju? (MSTE)