Isu mengenai pelecehan seksual rasanya masih menjadi pembahasan yang sangat sensitif sampai saat ini. Setelah film Bombshell pada tahun 2019, isu mengenai pelecehan seksual di dunia kerja kembali diangkat melalui film She Said yang akan rilis di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 25 November 2022 mendatang. Film persembahan dari Universal Pictures yang diproduksi oleh rumah produksi Annapurna dan Plan B ini disutradarai oleh Maria Schrader. Film ini juga menghadirkan Carey Mulligan dan Zoe Kazan sebagai dua bintang utamanya. Mereka ditemani oleh beberapa aktor dan aktris pendukung yaitu Patricia Clarkson, Andre Braugher, Jennifer Ehle, Samantha Morton dan Ashley Judd.
She Said terinspirasi dari kisah dua jurnalis The New York Times, Megan Twohey (Carey Mulligan) dan Jodi Kantor (Zoe Kazan) dalam menyelidiki dan mengungkapkan kasus pelecehan seksual yang terjadi di dunia perfilman. tepatnya yang dilakukan oleh co-founder Miramax, Harvey Weinstein. Ternyata pelecehan seksual yang dilakukan Harvey Weinstein sudah dilakukannya pada tahun 80an. Beberapa aktris Hollywood ternama juga menjadi korban pelecehan seksual Weinstein seperti Rose McGowan, Ashley Judd, dan Gwyneth Paltrow. Tentunya bukan hanya mereka bertiga yang merupakan seorang penyintas pelecehan seksual dalam kasus ini, tetapi masih banyak perempuan lain yang juga menjadi korban. Namun mereka memilih untuk bungkam, sampai tindakan kedua jurnalis inilah yang menjadi penggerak hati mereka untuk berani mengeluarkan suara.
Hadirnya Carey Mulligan dalam film ini menambah kekuatan dan daya tarik bagi penonton karena performanya yang apik. Aktris yang telah membintangi karakter feminis di film Promising Young Woman (yang juga merupakan salah satu performa terbaik Mulligan) membantu menghidupkan suasana. Hal ini didukung oleh chemistry antara dirinya dengan lawan mainnya, Zoe Kazan. Chemistry mereka sangat enak dilihat dan diikuti. Performa Zoe Kazan juga sama kerennya dengan Mulligan. karakter mereka berdua di film She Said sangat berbeda, tetapi saling melengkapi satu sama lain.
Alur dalam film ini juga disusun dengan rapi sehingga mudah dan seru untuk diikuti. Kamu akan seperti menonton kisah hidup mereka yang berstatus sebagai penyintas pelecehan seksual yang dikemas secara baik. Kamu akan mengerti mengapa sangat banyak korban yang memilih untuk bungkam. Akan ada banyak alasannya, takut, menutup aib, tidak didengar hingga persoalan ekonomi juga menjadi salah satu faktor mengapa mereka tidak bersuara. Ada satu hal yang menjadi alasan utamanya, yaitu karena kekuasaan. Masing-masing dari mereka tidak punya cukup dukungan untuk mengungkapkan apa yang telah mereka alami.
Setelah menonton She Said, kamu akan sadar bahwa perjuangan dalam mengungkapkan fakta dari kasus seperti ini perlu keberanian yang extra, apalagi pelakunya adalah tokoh ternama. Memiliki kekuasaan, uang, pamor, dan lain-lain. Tak sedikit teror yang diterima oleh Megan dan Jodi, bahkan beberapa dari penyintas yang berani bersuara juga mendapatkan teror. Dapat dibayangkan betapa pedih dan pahitnya perasaan mereka dalam memperjuangkan haknya. Ketegangan film ini juga ditambah dengan pengakuan bagaimana Weinstein melakukan pelecehan seksual yang begitu menjijikan.
Penonton akan dibawa masuk kedalam kisah beberapa korban pelecehan seksual yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Trauma yang mereka rasakan masih memengaruhi mereka sampai hari tua. Seiring berjalannya film ini diputar, kamu akan sadar bahwa isu dari film ini bukan hanya sekadar tentang pelecehan seksual, tetapi ada banyak isu lainnya yang diperlihatkan.
Film biografi ini mengajarkan kita tentang perlunya berani menyuarakan apa yang ada dalam hati kita. Berani untuk mendukung mereka yang patut didukung sebagai salah satu bentuk kepedulian antar sesama manusia terutama untuk mereka yang tidak bisa menyuarakan pendapatnya. Stop kekerasan seksual terhadap siapapun karena setiap manusia berhak dan perlu merasakan keamanan dan kenyamanan dimanapun mereka berada. She Said adalah salah satu medium yang akan menginspirasi kamu melakukan itu semua! (MSTE)