(Tangerang, 24/01/2021) Kabar baik datang dari karya seni teater! Sebab situasi pandemi ini tidak akan menghalangi kalian untuk menyaksikan pertunjukan teater. Untuk itu, para penggiat teater semakin tertantang untuk tetap berkarya dan berinovasi dalam mewujudkan pementasan teater yang kreatif dan inovatif. Bagi para penggemar, yuk simak yang satu ini!
Teater KataK kembali hadir dengan konsep pementasan virtual pada tanggal 23 Januari silam, pukul 19:00 WIB. UKM yang berada di bawah naungan Universitas Multimedia Nusantara ini berhasil mewujudkan pementasan berjudul “Paman Doblang” dengan karyanya yang unik bertemakan patriotisme, loh! Pementasan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut teman-teman Kecebong (calon anggota KataK) yang mayoritas berasal dari mahasiswa baru UMN angkatan 2020. Bersama dengan motto “Berani Melompat Lebih Tinggi Melewati Batasan yang Ada”, Teater KataK senantiasa menaungi para insan yang hendak berkarya melalui dunia teater sejak tahun 2009 dengan memiliki lebih dari 400 anggota aktif dan memproduksikan lebih dari 60 pementasan, baik yang berskala kecil maupun besar.
Pementasan yang berdurasi sekitar 2 jam ini bercerita mengenai kisah perjalanan Paman Doblang yang akhirnya mendekam di sel tikus akibat sikap dan tingkah lakunya yang mengesalkan. Hal ini membuat inspektur yang mengintrogasinya marah dan mengurungnya di sel tikus. Kisah ini ternyata terinspirasi dari puisi yang berjudul “Paman Doblang” karya W.S. Rendra, yang diadaptasi pula menjadi lagu oleh Kantata Takwa. “Paman Doblang” mengambil peristiwa saat W.S. Rendra dipenjara dan setelah keluar dari penjara ia menulis puisi tersebut dan mengambil dua set waktu yaitu pada tahun 1978 dimana semakin maraknya demonstrasi dan pemberontakan pada pemerintahan orde baru serta tahun 1943 dikala masa penjajahan Jepang di Indonesia terkait dengan Romusha dan Ianfu. Tidak hanya menampilkan permainan teater, pementasan ini juga menggunakan perpaduan dari berbagai unsur artistik, seperti; musik, set properti, kostum, makeup, dan lighting. Wah, menarik sekali yah!
Produksi pementasan ini dipimpin oleh Ita Cindy Tania dan disutradarai oleh Khenny Gracia, bersama dengan 19 pemain dan 258 panitia yang tersebar dalam berbagai divisi artistik seperti properti, lighting, makeup, kostum, blackman, dan musik. Ada pula divisi non artistik seperti konsumsi, keamanan, dokumentasi, publikasi, koordinator lapangan, sound, media partner, dana, serta ticketing, pementasan ini telah melewati 5 bulan persiapan yang panjang dan penuh adaptasi dengan situasi pandemi.
Seluruh panitia melakukannya secara online maupun offline dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi Covid-19 hingga membawanya ke pementasan yang berhasil mengambil hati lebih dari 1449 penonton. Untuk menonton pementasan ini, penonton dapat membeli e-tiket seharga Rp25,000,- melalui KaryaKarsa Teater KataK yang sudah berhasil terjual sebanyak 699 e-ticket.
”Semoga pementasan Inaugurasi Teater KataK yang berjudul Paman Doblang ini dapat menjadi hiburan bagi para penonton di rumah, dan bisa menjadi penyemangat untuk semua orang agar tetap terus berkarya dan produktif, meskipun berada dalam kondisi serba terbatas karena adanya pandemi saat ini. Jangan jadikan pandemi sebagai sebuah penghalang untuk tetap berkarya, tetapi jadikan itu sebagai pembentuk inovasi baru untuk dapat melangkah lebih jauh,” ujar Ita Cindy Tania sebagai pimpinan produksi pementasan Paman Doblang.
Dengan berakhirnya Pementasan “Paman Doblang” ini, diharapkan generasi bangsa Indonesia dapat terus berkarya berlandaskan cinta tanah air dalam kehidupan. Teater KataK selalu dan akan terus menampilkan pementasan yang sarat akan makna bagi masyarakat. Salam Tek Koek Koek KataK!
Wah, ternyata di kala pandemi Covid-19 seperti ini tidak menghalangi semangat generasi muda dalam berkarya dan menginspirasi seperti Teater KataK ini, ya! Kita tunggu pementasan selanjutnya dari Teater KataK yang tentunya semakin menarik untuk dinikmati dan menginspirasi penontonnya.