Radio Untar – Rabu(07/11/2018) Setelah sukses menggarap film Mission: Impossible – Fallout, rumah produksi Bad Robot hadir kembali dengan film terbaru mereka yang berjudul Overlord. Film yang mengusung genre action, adventure, mystery, dan thriller disutradarai oleh Julius Avery beserta J. J. Abrams, Lindsey Weber yang duduk sebagai produser. Film ini dibintangi oleh Jovan Adepo, Wyatt Russell, Pilou Asbæk, Mathilde Ollivier, John Magaro, dan Iain de Caestecker.
Film yang menggunakan setting Perang Dunia Kedua ini mengisahkan beberapa tentara Amerika yang dijatuhkan di belakang garis musuh sehari sebelum D-Day (Pendaratan Normandia) dan mereka diberi tugas untuk menghancurkan menara radio yang terletak di Prancis. Seketika itu, mereka bertemu seorang perempuan (Mathilde Ollivier) dan adiknya, yang diteror oleh tentara Nazi (Pilou Asbæk), dan ternyata menara tersebut menyimpan misteri tersembunyi.
Tentara Amerika ini terdiri dari Boyce (Jovan Adepo), Ford (Wyatt Russell), Tibbet (John Magaro), dan Chase (Iain De Caestecker), dan mereka semua harus saling untuk membantu satu sama lain agar dapat menyelesaikan dan menang atas kejahatan di hari-hari yang tersisa sebelum perang berakhir.
Overlord lebih tepat dikatakan sebagai film perang daripada film bertema zombi, hal ini terlihat dari penampilan aktor di film ini. Dengan memunculkan tema horor dan fiksi ilmiah menjadikan film ini menarik untuk ditonton. Sajian baku tembak, penyusunan taktik, serta suasana ledakan yang cukup banyak membuat penonton seperti ikut terlibat perang. Begitu banyak kejutan yang ditampilkan dalam film ini sehingga penonton harus siap untuk selalu berteriak.
Dari segi pemilihan pemain, terlihat bahwa Julius Avery membuat keputusan tepat dengan menghadirkan berbagai ras. Komposisi pemain kulit putih dan kulit hitam dapat dikatakan pas untuk menunjukkan kesetaraan. Selain itu, kualitas akting para pemain dapat dikatakan sangat baik karena berhasil menghadirkan sisi patriotisme yang luar biasa. Sebagai pendatang baru Jovan Adepo berhasil berperan sebagai tentara pemula yang mampu berkontribusi maksimal dalam perang. Akting sebagai kopral yang arogan juga mampu ditampilkan dengan baik oleh Wyatt Russel. Konflik antara Adepo dan Russel adalah kekuatan utama film ini. Karena mereka sering berbeda pendapat maka para tentara dapat menyusun strategi terbaik untuk mengalahkan musuh. Saat di tengah suasana serius film ini, aksi komedi yang dihadirkan oleh John Magaro dan Gianny Taufer memiliki porsi yang sangat tepat untuk menghibur serta mencairkan suasana.
Untuk mempersiapkan para pemain menjiwai peran sebagai tentara perang, para pembuat film menghadirkan Pensiunan Angkatan Laut Sgt. Freddie Joe Farnsworth sebagai penasihat produksi militer. Hal ini dilakukan agar Overlord menjadi film yang menghibur seluruh penonton dan menghadirkan peran militer yang sesuai standar. Farnsworth mengatakan bahwa setiap pemain harus sungguh-sungguh merasa bahwa mereka anggota tentara sehingga harus mengikuti kamp pelatihan.
Dari segi musik, Avery dibantu oleh komposer film asal Australia Jed Kurzel. Kurzel memberikan musik yang sangat cocok untuk memberikan kejutan. Untuk menghasilkan hal itu Kurzel mengombinasikan elemen orkestra klasik dengan instrumental yang mendukung suasana perang. Setiap adegan di film Overlord memiliki ciri khas musik yang unik sehingga membuat penonton merasa takut, kaget, penasaran, hingga salut melihat semangat para tentara.
Film Overlord sangat cocok untuk dinikmati para penonton yang menyukai film perang yang penuh aksi dan strategi.
Buat Sobat Muda yang penasaran, film berdurasi 110 menit ini sudah dapat disaksikan mulai tanggal 7 November 2018! (DN)