Kekuatan Nostalgia yang Membangkitkan Ghostbusters: Afterlife

Courtesy of Sony Pictures © 2021

Lima tahun setelah rilis film Ghostbusters tahun 2016, pihak Sony Pictures Entertainment kembali menghadirkan film Ghostbusters di layar lebar. Kali ini dengan formula kombinasi ayah dan anak yaitu Ivan Reitman dan Jason Reitman. Ivan Reitman, sang ayah, telah dikenal sukses menyutradarai film layar lebar pertama Ghostbusters tahun 1984 yang menuai sukses di box office pada masa itu. Namun, sosok Jason Reitman juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Melalui tangan dinginnya, Ia mampu membawa film Juno dan Up in the air masuk dalam nominasi Academy Awards. Pada tahun 2016 film Ghostbusters dianggap kurang sukses di box office oleh beberapa kritikus. Mampukah Ivan dan Jason Reitman mengembalikan kembali kejayaan film Ghostbusters seperti di tahun 1984? Kira-kira konsep seperti apa yang akan dihadirkan oleh Ghostbusters: Afterlife?

Kisah bermula ketika seorang ibu tunggal bernama Callie (Carrie Coon) pindah dari apartemen mereka di Chicago ke sebuah daerah persawahan di Oklahoma. Callie bersama dua anaknya yakni Trevor (Finn Wolfhard) yang berusia 15 tahun dan Phoebe (Mckenna Grace) yang berusia 12 tahun. Alasan Callie pindah dari kota besar ke pedesaan adalah karena mengalami kesulitan keuangan. Di desa tersebut, Callie tinggal di rumah yang ditinggalkan ayahnya. Meski terlihat usang, ternyata rumah itu menyimpan misteri yang secara tidak sengaja akan membuat Callie dan anak-anaknya terlibat urusan dengan hantu. Mampukah mereka keluar dari situasi ini?

Courtesy of Sony Pictures © 2021

Bagi para penonton yang merupakan fans berat Ghostbusters (1984) dan menonton sekuelnya sepertinya tidak sulit mengikuti alur cerita yang disajikan oleh Ghostbusters: Afterlife. Fokus utama yang diusung oleh pembuat film adalah “nostalgia”. Ya, dengan konsep nostalgia pembuat film berharap Ghostbusters: Afterlife mampu menjadi jembatan antara Ghostbusters (1984) dan Ghostbuster (1989). Setelah film ketiga yang belum sempat terwujud, Ghostbusters: Afterlife diharapkan mampu memberikan formula baru sekaligus mengajak remaja masa kini untuk lebih mengenal franchise Ghostbusters yang tentu saja sangat populer di kalangan pop culture.  

Dari segi cerita, film ini memberi sisipan situasi kehidupan yang realistis. Terlihat, bagaimana Callie yang mengalami kesulitan keuangan berusaha untuk menjaga keluarganya agar tetap utuh. Ia juga kesulitan berinteraksi dengan anak remaja laki-lakinya dan bahkan belum mampu memahami minat dan kemampuan anak perempuannya. Trevor yang baru saja memasuki masa remaja dan pindah dari kota ke desa tentu berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Berbeda dengan Phoebe, meski baru berusia 12 tahun ia sangat jenius dibanding dengan teman-teman seusianya. Hal ini membuat ia merasa inferior untuk membangun hubungan sosial dengan rekan sebayanya. 

Courtesy of Sony Pictures © 2021

Jika berbicara mengenai humor, tidak perlu diragukan lagi karena candaan di film ini sangat mudah dicerna. Dialog “tebak-tebakan” yang dilontarkan oleh para pemain terlihat natural dan sangat relate dengan situasi di Indonesia. Jadi dapat dipastikan penonton akan terhibur dengan ini. Paul Rudd seperti biasa mampu menghadirkan aksi jenaka yang membuat para penonton tidak akan berhenti tertawa. Meski lekat dengan sosok Ant-man, Rudd tetap mampu memberikan aksi humor yang khas di film ini. 

Sosok berikutnya yang mencuri perhatian adalah Mckenna Grace. Di usia yang terbilang cukup muda, ia mampu menghadirkan kemampuan akting yang luar biasa. Memerankan anak jenius yang canggung dalam bergaul ditampilkan secara apik oleh Grace. Dibalik sosok dinginnya, ia juga mampu memberikan sentuhan humor yang membuat penonton semakin kagum kepadanya. Sosok Grace sendiri sudah dikenal melalui film I,Tonya dan juga Captain Marvel. Sangat luar biasa ketika di usia muda Grace sudah mampu menunjukkan kualitas aktingnya di film yang masuk box office

Courtesy of Sony Pictures © 2021

Dan tidak lupa bahwa film ini juga menjadi tribute untuk almarhum Harold Ramis. Melalui perannya yang ikonik sebagai Dr. Egon Spengler, penonton merasa bahwa ia adalah jiwa dari franchise Ghostbusters. Dalam Ghostbusters: Afterlife sangat terasa bahwa pembuat film ingin menghadirkan kembali sosok Egon dengan gaya yang berbeda. Hal ini tentu semakin membuat film ini tidak boleh dilewatkan oleh para fans Ghostbusters.

Di bulan Desember yang juga sebagai bulan keluarga, kehadiran Ghostbusters: Afterlife sangatlah tepat. Buat Sobat Muda yang ingin menikmati waktu bersama keluarga tentu sangat cocok menyaksikan film ini. Jangan lupa nonton semua film franchise Ghostbusters  supaya kamu tidak terlewat dengan easter eggs di film ini. Ghostbusters: Afterlife dapat kamu saksikan di bioskop kesayangan kamu mulai tanggal 1 Desember 2021! (DN)   

Courtesy of Sony Pictures © 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *