Kebanyakan Minum susu? Ini bahayanya

Radio Untar – Kamis (30/10/2014) Sobat Muda suka minum susu?  Bila ingin tulang kuat atau tumbuh tinggi,susu adalah jawaban-nya. Apalagi susu juga dikenal mengandung kalsium dan vitamin D yang dapat mencegah patah tulang hingga pengeroposan tulang. Namun jangan dikonsumsi berlebihan ya.

Sebuah penelitian terbaru dari Swedia mengungkap minum tiga gelas susu dalam sehari justru tidak membuat tulang makin kuat, tapi membuatnya makin rapuh. Bahkan minum susu dalam porsi melebihi batas diduga dapat meningkatkan risiko kematian.

Awalnya Profesor Karl Michaelsson dari Uppsala University, Swedia dan timnya mengaku penasaran dengan manfaat susu yang sebenarnya. Selama ini belum ada penelitian yang dapat memastikan hal ini. Di satu sisi, sejumlah ilmuwan mengakui bila susu dapat melindungi tulang dan mencegah serangan jantung maupun stroke, namun ilmuwan lainnya tak sepakat dengan hal ini.

Untuk itu, Prof Michaelsson meminta 61.443 wanita dan 45.339 pria dari Swedia untuk mengisi kuesioner tentang makanan, terutama frekuensi partisipan ketika mengonsumsi 96 jenis makanan, di antaranya susu, yoghurt dan keju.

Kemudian partisipan wanita diamati hingga 20 tahun lamanya. Dalam kurun waktu tersebut, peneliti mencatat ada 15.541 orang meninggal dunia dan 17.252 orang mengalami patah tulang. 4.259 orang di antaranya menderita patah di tulang pinggul.

Dari situ peneliti berkesimpulan bahwa mengonsumsi susu tidaklah menurunkan atau berpengaruh terhadap risiko patah tulang bagi wanita. Mereka tetap saja mudah patah tulang ataupun mengalami osteoporosis. Apalagi pada wanita yang minum tiga gelas susu dalam sehari (rata-rata 680 mililiter).

Bahkan risiko kematian mereka hampir dua kali lipat daripada wanita yang hanya minum kurang dari satu gelas susu sehari (sekitar 60 mililiter)

Hal ini dipastikan peneliti setelah mengamati partisipan pria selama 11 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, 10.112 orang dilaporkan meninggal dunia dan 5.066 orang mengalami patah tulang, dengan partisipan yang menderita patah tulang pinggul mencapai 1.166 orang.

Risiko kematian partisipan pria yang kebanyakan minum susu pun juga tinggi, meskipun tidak sebanyak wanita. Mengapa bisa begini?

Ternyata Prof Michaelsson menemukan ada beberapa jenis gula yang ditemukan dalam susu, terutama laktosa dan galaktosa dapat menyebabkan peradangan serta stres oksidatif pada tubuh, sehingga dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan orang yang bersangkutan justru rentan sakit-sakitan hanya karena minum susu saja.

Peneliti semakin yakin dengan temuan tersebut setelah menemukan biomarkeratau penanda biologis dari stres oksidatif dan peradangan dari hasil tes darah dan urine partisipan.

“Tapi sebaliknya, kalau mereka makan produk turunan dari susu seperti yoghurtdan keju, yang kadar laktosanya rendah, maka risiko kematiannya ikut menurun, begitu pula dengan patah tulangnya, terutama pada wanita,” imbuh Prof Michaelsson seperti dikutip dari berbagai sumber (SG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *