Candyman: Kisah Urban Legend Dengan Sentuhan Horor Yang Berbeda

Radio UNTAR – Rabu (27/10/21) Urban Legend Candyman kembali menghiasi layar kaca Indonesia tahun ini. Film Candyman (2021) adalah sekuel dari film lawasnya pada tahun 1992 yang memiliki judul yang sama. Film ini disutradarai oleh Nia DaCosta yang juga pernah menyutradarai Little Woods dan film Marvel Cinematic Universe tahun 2023 yaitu The Marvels sedangkan Jordan Peele duduk dibangku produser. Tony Todd masih memerankan The Candyman bersama dengan jajaran pemain lain yaitu Yahya Abdul-Mateen II, Teyonah Parris, Nathan Stewart-Jarrett, Colman Domingo, Kyle Kaminski dan Vanessa Williams. 

Yahya Abdul-Mateen II as Anthony McCoy in Candyman, directed by Nia DaCosta.

Bercerita tentang seorang pelukis bernama Anthony McCoy (Abdul-Mateen II) yang ingin mencari tahu tentang kebenaran The Candyman. McCoy kemudian pergi ke daerah awal mula munculnya The Candyman untuk mencari bukti. Disana McCoy bertemu dengan William “Billy” Burke yang menceritakan legenda The Candyman kepada McCoy. Siapa sangka bahwa setelah hari tersebut dirinya membawa teror The Candyman kepada orang-orang sekelilingnya termasuk istri dan dirinya sendiri. McCoy harus menemukan kebenaran tentang semua peristiwa yang ditimpanya sebelum semuanya terlambat.

Candyman memang minim jumpscare. Jika kamu mengharapkan film horor dengan jumpscare yang banyak maka Candyman mungkin kurang cocok untukmu. Namun, film ini memiliki nuansa horor yang kental. Kekuatan dari film ini bukan terletak pada jumpscare mengenai kemunculan hantu secara tiba-tiba atau sejenisnya, melainkan dari emosi para pemain yang dibangun dengan rapi dan sangat emosional. Mampu membawa penonton untuk masuk kedalam film dan menelusuri kisah McCoy. Penulis sangat terpukau dengan performa Vanessa Williams. Meskipun durasi kemunculannya hanya sebentar, penulis dapat merasakan ketakutan dan kesedihan dari raut wajah dan matanya. Sangat dalam, emosional, dan intens. 

Teyonah Parris as Brianna Cartwright in Candyman, directed by Nia DaCosta.

Seperti yang penulis katakan pada paragraf sebelumnya, film ini minim jumpscare. Lalu akankah penonton terpuaskan dengan nuansa horornya? Jawabannya adalah tentu saja! Kemunculan The Candyman mampu membuat penulis terdiam dan terpaku akan pesona kesadisannya. Kamu akan tetap menemukan banyak darah dan mayat dalam film ini yang dikemas dengan rapi dan tidak dilebih-lebihkan. Setiap kemunculan The Candyman akan terasa berkesan.

Candyman, in silhouette, in Candyman, directed by Nia DaCosta.

Untuk alur cerita, penonton akan digiring dengan hati-hati menyaksikan keseluruhan film ini. Tetapi sejarah The Candyman seperti belum tuntas dijelaskan. Penulis masih belum mengetahui bagaimana urban legend Candyman muncul dan apa motif dari pembunuhan yang dilakukannya. Kemungkinan film ini menjadi pembuka untuk film selanjutnya. Tetapi penonton tidak akan dibiarkan meninggalkan kursi bioskop dengan tanda tanya dan ekspresi yang bingung. 

Yahya Abdul-Mateen II as Anthony McCoy in Candyman, directed by Nia DaCosta.

Candyman adalah film yang cocok untuk kamu saksikan di bioskop. Penulis sarankan untuk menonton film pertamanya terlebih dahulu agar dapat lebih mengerti sosok The Candyman. Film Candyman dapat kamu saksikan di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 27 Oktober 2021. Setelah menonton, penulis tantang untuk sebutkan nama Candyman sebanyak lima kali di depan cermin. Jika kamu beruntung kamu akan bertemu dengan The Candyman. Apakah kamu berani? (MSTE)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *