Bad Times at The El Royale: Kisah tentang Intrik, Glamor, Misteri, dan Kriminal yang Berpadu Dalam Nuansa Klasik

Radio Untar – Jumat(19/10/2018) Sobat muda, 20th Century Fox kembali hadir dengan sebuah film bergenre mistery thriller berjudul Bad Times at The El Royale. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Drew Goddard (The Cabin in the Woods) dan menampilkan pemenang Academy Award Jeff Bridges (Crazy Heart), pemenag Tony Award Cynthia Erivo (Broadway’s The Color Purple), Dakota Johnson (Fifty Shades trilogy), pemenang Emmy Award Jon Hamm (Mad Men), Cailee Spaeny (Pacific Rim: Uprising), Lewis Pullman (Battle of the Sexes), dan Chris Hemsworth (Avengers: Infinity War).

Film ini juga didukung oleh orang-orang yang ahli di bidangnya yaitu direktur fotografi peraih nominasi Academy Award Seamus McGarvey (The Greatest Showman), desainer produksi Martin Whist (Night at the Museum: Secret of the Tomb), editor Lisa Lassek (The Avengers), desainer kostum peraih nominasi Academy Award Danny Glicker (Milk), dan komposer musik pemenang Academy Award Michael Giacchino (Up). Bad Times at the El Royale diproduksi oleh Jeremy Latcham (Spider-Man: Homecoming) dan juga Goddard sendiri, dan ada Mary McLaglen (War for the Planet of the Apes) yang duduk sebagai produser eksekutif.

Mengambil kondisi bulan Januari tahun 1960, saat itu Richard Nixon baru saja dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-37 sehingga memulai era baru bagi negara tersebut. Di sisi lain, tujuh orang dengan profil dan problem yang berbeda-beda dipertemukan pada satu tempat yaitu El Royale, sebuah hotel yang sangat megah pada zamannya, tetapi saat ini kehilangan popularitas dan sepi pengunjung. Berlokasi pada perbatasan antara California dan Nevada, El Royale menawarkan kehangatan dan keceriaan di wilayah barat; harapan dan kesempatan di wilayah timur. Ini juga menggambarkan dua hal yang terpisah yaitu masa lalu dan masa kini. Ada suatu masa di Tahoe, pada saat para celebriti dan politisi terkenal datang berkumpul di casino, bar, bungalow, dan kolam di El Royale, namun masa-masa itu kini telah berlalu.

Pada masa kini di lobi El Royale tempat cahaya yang telah pudar dan tawa yang hilang, hadir Pastor Daniel Flynn (Jeff Bridges), penyani soul Darlene Sweet (Cynthia Erivo), penjual pembersih debu Laramie Seymour Sullivan (Jon Hamm), seorang perempuan dengan gaya hippi Emily Summerspring (Dakota Johnson), adik perempuan Emily – Rose (Cailee Spaeny), pengelola hotel Miles Miller (Lewis Pullman) dan si misterius Billy Lee (Chris Hemsworth). Pada malam yang menegangkan setiap orang memiliki kesempatan terakhir untuk menyelesaikan masalah mereka sebelum semuanya berakhir.

Dari segi penyutradaraan, apa yang disajikan oleh Drew Goddard sangatlah unik. Adegan awal dibuka dengan sangat ringan dan santai melalui dialog para pemainnya, setelah itu film dibagi dalam beberapa babak sehingga para penonton mampu mengenal profil dan kepribadian setiap karakter dengan lebih mendalam. Jika berbicara mengenai pembabakan dalam film, kita ingat pada sosok sutradara Quentin Tarantino yang terkenal melalui film Pulp Fiction, serial Kill Bill, dan The Hateful Eight yang rilis tahun 2016 lalu. Menarik disimak karena meski dibagi dalam beberapa babak alur dan koneksi para tokoh bermuara untuk menghasilkan plot twist yang indah.

Dari segi tone film, suasana tahun 60-70an sungguh sangat terasa. Dengan hadirnya lagu di era tersebut yang diaransemen ulang membuat film ini terasa lebih hidup dan membawa penonton berada di tahun 60-70an. Selain itu setiap tokoh diperkenalkan dengan musik yang berbeda sehingga mereka masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Goddard berkolaborasi dengan Harvey Mason sebagai produser musik untuk menciptakan lirik lagu yang cocok dengan jalan cerita dan membuat agar ada suasana yang khas di setiap adegan. Di film ini juga penonton dapat menikmati suara merdu dari Cynthia Erivo yang dilakukan dengan live performance (bukan lypsync).

Penampilan setiap aktor dan aktris di sini sangat baik. Kombinasi artis senior dan aktris pendatang baru membuat film ini menjadi lebih berwarna. Perhatian saya tertuju pada sosok Cailee Spaeny dan Lewis Pullman. Setelah tampil bersama John Boyega di film Pacific Rim: Uprising, aktris berusia 18 tahun ini mampu tampil sangat baik saat memerankan Rose. Spaeny mampu memerankan karakter Rose yang lugu dan misterius. Sedangkan Lewsi Pullman sangat pas dalam memerankan pengelola hotel yang menyimpan banyak rahasia terpendam di El Royale. Bagi Spaeny dan Pullman, Bad Times at The El Royale dapat menjadi batu loncatan untuk mendapatkan tawaran film selanjutnya.

Secara keseluruhan, Bad Times to The El Royale adalah film bernuansa klasik yang memiliki kualitas gambar, musik dan sinematografi yang menarik. Meski tergolong film noir (film yang bernuansa kelam dan kriminal), Bad Times at The El Royale sangat menarik untuk disaksikan karena penonton seperti diajak untuk menginap dan menikmati fasilitas hotel serta merasakan alunan musik yang membuat suasana hati tetap ceria. Buat sobat muda yang penasaran, film ini akan rilis serentak di bioskop tanggal 26 Oktober 2018! (DN)

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *