7 Pahlawan Cewek Indonesia Paling Keren

Radio Untar – Jumat (10/11/2017) Sobat Muda pasti udah tahu dong, kalau hari ini kita masyarakat Indonesia lagi ngerayain Hari Pahlawan yang emang diperingati tiap tanggal 10 November. Tujuanya sebagai wujud kita menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur saat dulu memperjuangkan kemerdekaan negeri tercinta. Tanpa mereka, pasti sekarang kamu enggak bisa tuh namanya jalan jalan ke Mall tiap weekend, karena lagi disuruh kerja rodi sama penjajah, aduh jadi kemana-mana kan bahasnya. Nah, pas banget nih, kita bakal kasih tau 7 Pahlawan Cewek Indonesia Paling Keren deh. Yuk simak!

1. Martha Christina Tiahahu

Nama Kapitan Pattimura mungkin lebih dikenal oleh orang Indonesia. Padahal selama perjuangan, sang kapitan banyak ditemani orang-orang yang ikut berjuang menumpas penjajah. Ada nama Martha Tiahahu, yang masih berumur 17 tahun ketika berperang melawan Belanda!

Martha dikenal sebagai pahlawan yang pantang mundur. Penampilannya khas, rambut panjang terurai ke belakang dengan sehelai kain berang berwarna merah yang dilingkarkan di kepalanya. Dia berjuang bersama ayahnya dalam setiap pertempuran baik di Pulau Nusalaut ataupun Pulau Saparua. Tidak mengenal siang dan malam, sang gadis turun berperang. Sayangnya, di umur 18 tahun Martha menemui ajalnya dikalahkan Belanda.

2. Hajjah Rangkayo Rasuna Said

Bagi yang tinggal di Jakarta, mungkin pernah sekali waktu menyebut nama Rasuna Said dalam pembicaraannya. Sayangnya, kita yakin banyak yang gak tahu nama Rasuna Said itu berasal dari siapa. Rasuna Said adalah pahlawan nasional Indonesia yang sama kayak Kartini, ikut memperjuangkan persamaan hak antara pria dan wanita.

Perjuangan beliau dimulai dari aktivitasnya di Sarekat Rakyat, kemudian berlanjut menjadi anggota Persatuan Muslim Indonesia. Lewat kemampuan pidatonya, beliau mengecam ketidakadilan pemerintah Belanda. Akibat sikapnya yang terlalu frontal ini, beliau ditangkap dan dipenjara pada tahun 1932 di Semarang.

Di masa pendudukan Jepang pun dia tetap getol. Dia mendirikan organisasi pemuda Nippon Raya di Jepang (yang kemudian dibubarkan).

Setelah kemerdekaan, jasanya tetap dihargai. Ibu Rasuna Said duduk sebagai anggota DPR sampai di penghujung usianya menjadi Dewan Pertimbangan Agung.

3. Maria Walanda Maramis

Perjuangan tak harus selalu dalam bentuk perang atau diplomasi, ada cara lain untuk menyelematkan Indonesia. Bagi Maria Walanda Maramis perjuangan berarti mencerdaskan bangsa.

Maria mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT) pada tahun 1917 dan kemudian di tahun 1919, beliau memperjuangkan agar wanita memiliki hak suara di lembaga perwakilan Minahasa Raad. Usahanya membuahkan hasil setelah pada tahun 1921, Pemerintah Hindia Belanda memperbolehkan wanita memberikan suaranya dalam Minahasa Raad.

Bagi masyarakat Minahasa, 1 Desember dilakukan untuk memperingati Hari Ibu Maria Walanda, sosok yang dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan.

Kalau kamu main-main ke Manado, kamu bisa menemukan Patung Walanda Maramis.

4. Hj. Fatmawati Soekarno

Bung Karno dikelilingi banyak wanita dalam hidupnya. Ada satu nama yang sangat berkesan. Dia adalah Ibu Fatmawati Soekarno. Istri ketiga dan Ibu Negara RI yang terkenal karena menjahit bendera sang saka merah putih.

5. Opu Daeng Risadju

Berasal dari keluarga bangsawan, Opu Daeng Risadju bukanlah bangsawan yang biasa. Dia sangat perduli dengan warga di sekitarnya. Opu Daeng Risadju Melakukan pemberontakan terhadap tentara NICA pada tahun 1946. Beliau berhasil ditangkap beberapa bulan kemudian dan mengalami penyiksaan yang menyebabkan beliau menjadi tuli hingga akhir hayatnya.

6. Nyi Ageng Serang

Kamu tahu Mulan? Itu loh Disney Princess yang menyamar jadi laki-laki agar bisa ikut berperang. Kalo Nyi Ageng Serang nih ye, beliau enggak perlu sok-sok berubah jadi laki-laki. Sebagai anak pangeran yang menguasai kerajaan mataram di Serang, doi ngegantiin ayahnya dan ikut berperang.

7. Cut Nyak Meuthia

Selama ini mungkin kamu kenalnya Cut Nyak Dien sebagai pahlawan cewek keren. Aceh menyimpan banyak pahlawan lainnya loh. Salah satunya adalah Cut Nyak Meutia yang saking kerasnya perlawanannya, beliau tewas diterjang tiga peluru di tubuhnya.

Cut Nyak Meutia bersama suaminya Teuku Cik Tunon langsung memimpin perang di daerah Pasai. Perang yang berlangsung sekitar tahun 1900-an itu telah banyak memakan korban baik dari pihak pejuang kemerdekaan maupun dari pihak Belanda.

Pasukan Belanda yang mempunyai persenjataan lebih lengkap memaksa pasukan pejuang kemerdekaan yang dipimpin pasangan suami istri itu melakukan taktik perang gerilya. Berkali-kali pasukan mereka berhasil mencegat patroli pasukan Belanda. Di lain waktu, mereka juga pernah menyerang langsung ke markas pasukan Belanda di Idie.

Bersama suaminya, tanpa kenal takut dia terus melakukan perlawanan. Namun naas bagi Teuku Cik Tunong, suaminya. Suatu hari di bulan Mei tahun 1905, Teuku Cik Tunong berhasil ditangkap pasukan Belanda. Ia kemudian dijatuhi hukuman tembak.

Masih banyak lagi sih pahlawan lain yang belum dimasukin. Kayak Cut Nyak Dien, Kartini, Bu Tien dan lainnya. Yuk kenalan lebih lagi sama pahlawan Indonesia. (AP: sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *