Radio Untar – Kamis (27/06/19) Bayangkan jika dunia menjadi gelap dalam sesaat. Pada saat semuanya kembali normal, sobat muda menemukan diri kamu berada di suatu masa ketika John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr tidak membentuk The Beatles? Kamu mungkin akan berusaha mencari kuartet Liverpudlians ini dan berharap petir kembali muncul. Atau: kamu dapat menggunakan kesempatan ini untuk menulis ulang karya grup band yang luar biasa ini dan mengklaim sebagai hasil karya kamu sendiri, mendapatkan ketenaran, keberuntungan dan kesempatan untuk dinobatkan sebagai penulis lagu terhebat sepanjang masa.
Segala hal di atas adalah inti cerita film Yesterday, karya terbaru dari sutradara Danny Boyle serta penulis skenario Richard Curtis. Film ini menceritakan tentang seorang musisi bernama Jack Malik – diperankan oleh aktor debutan asal Inggris bernama Himesh Patel – mengalami kecelakaan saat bersepeda pulang setelah tidak sukses tampil pada sebuah pertunjukan di Sussex. Saat seluruh listrik padam selama 12 detik, sebuah bus menabrak Jack, membuatnya masuk ke rumah sakit dan kehilangan dua gigi. Dan seketika itu juga keberadaan The Beatles lenyap dari di dunia. Jack menyadari hal ini ketika bertanya kepada manajernya yang setia dan sangat cantik, Ellie (Lily James), “Will you still need me, will you still feed me, when I’m 64?” Jawabnya, bingung, “Why 64?” seraya mengutip lirik lagu The Beatles.
Di sini penonton dapat melihat, Curtis (Love Actually, Notting Hill) menggunakan formula andalannya yaitu kritis dan sentimental. Jack mengisi dinding kamarnya dengan post-it setiap judul lagu Beatles yang dapat diingatnya. Dengan segera, ia mulai membagikan kumpulan lagu terbaik dalam sejarah musik pop dan mengakui itu sebagai miliknya. Ia juga yakin bahwa sebentar lagi ia akan menjadi bintang besar seiring dengan rasa bersalah yang perlahan-lahan mulai muncul.
Film ini menunjukkan sisi komedinya ketika Jack tidak mampu mengingat lirik lagu “Eleanor Rigby” yang rumit dan orang tuanya mulai bosan ketika dia berusaha memainkan lagu “Let It Be” dengan piano di rumahnya. Dan penonton akan terkejut ketika Jack menyanyikan lagu “Yesterday” dan seorang teman menolak menyebut karya Paul McCartney sebagai lagu cinta paling indah yang pernah ditulis. (“Ini bukan Coldplay,” katanya, aku tidak terkesan. “Ini bukan lagu ‘Fix You.'”) Dari adegan itu, Curtis telah menunjukkan apa reaksi yang akan muncul ketika musik Beatles pertama kali didengar oleh generasi millenial. Hal menarik lainnya adalah ketika kemunculan Ed Sheeran pertama kali dan mengagumi lagu Jack. Dia menantang anak kemarin sore itu untuk berkompetisi untuk menulis lagu dengan lirik yang menyentuh dalam 10 menit. Kemudian Jack muncul dengan membawakan lagu “The Long and Winding Road” dan “Ginger Geezer” serta menyatakan bahwa itu hasil karyanya.
Semua ini memberikan banyak tekanan kepada Patel untuk memberikan penampilan terbaik di sepanjang film. Ia telah menunjukkan bahwa dibalik kesederhanaannya terdapat talenta yang luar biasa. Aktor ini memiliki suara yang bagus, yang lebih mirip McCartney daripada Lennon, dan ia berhasil membangkitkan The Beatles tanpa meniru mereka. Misalnya, saat membawakan lagu “Help!”, menunjukkan bahwa keputusasaan telah menaungi situasi Jack dan ia juga berusaha keluar dari keadaan tersebut. Dapat dikatakan bahwa Jack dan Ellie keduanya adalah guru yang berbakat. Dan Jack sendiri yang memilih berkarir di musik sehingga pilihan hidupnya menjadi ujian bagi hubungan mereka.
Bagi Boyle, Curtis dan semua tim produksi yang terlibat, tujuan utama film dibuat Yesterday adalah untuk memadukan sisi emosional musik The Beatles dengan kisah cinta yang sesuai untuk lagu-lagu mereka. “Ada orang mengatakan berapa banyak kata ‘love’ muncul di lagu-lagu The Beatles ‘dibandingkan dengan di Alkitab,” kata Boyle. “Dengan selisih yang luar biasa, The Beatles menang telak. Saya harap itu merupakan hal didapatkan orang setelah menonton film ini: yang adalah kisah cinta. Manakah tempat yang cocok untuk mencari kisah cinta terbaik selain di The Beatles? Kisah cinta yang merangkap berbagai hal. Sebuah kisah cinta untuk musik, yang merupakan bagian dari budaya modern dunia saat ini, dan kisah cinta yang indah dan tak terduga membawa Anda dalam perjalanan yang mendebarkan.”
Film ini juga berbicara mengenai kemungkinan tak terbatas (limitless possibilities), sebuah ide yang mengatakan bahwa jika sesuatu telah hilang, Anda dapat berusaha untuk memperolehnya kembali. Bagi Boyle, musik The Beatles mewakili momen penting ketika dunia terlahir kembali yaitu 50 tahun setelah perang dunia. “Ini menunjukkan perubahan perilaku masyarakat dunia sehingga orang-orang mengalihkan naluri mereka, kepada seni, cinta dan puisi,” kata Boyle. “Semua hal yang ada di lagu-lagu itu mengubah dunia dan menciptakan gerakan… menuju remaja dan kecintaan akan budaya pop. Orang-orang memutuskan untuk hidup. Semua karena keempat orang ini. “
Nah buat sobat muda yang mengaku fans berat The Beatles dan ingin melihat bagaimana serangkaian lagu-lagunya terselip dalam cerita yang menyentuh, langsung saja kamu ke bioskop karena film Yesterday rilis sejak tanggal 27 Juni 2019! (DN)