Radio UNTAR – Jumat (8/07/2022). Serangan teroris pada 9 September (9-11) di Amerika Serikat merupakan salah satu peristiwa dunia yang tidak bisa dilupakan. Dan tidak dapat kita sangkal, sangat banyak kejadian yang terjadi dibelakang peristiwa 9-11, salah satunya adalah kisah menyakitkan yang harus dilewati Mohamedou Ould Slahi yang dituangkannya dalam buku berjudul Guantànamo Diary. Pria asal Mauritania, Afrika Barat ini mengalami kehidupan yang sangat berubah drastis sejak serangan teroris 9-11 yang meruntuhkan World Trade Center, New York. Film yang disutradarai oleh Kevin Macdonald ini diperankan oleh Benedict Cumberbatch, Jodie Foster, Tahar Rahim, Shailene Woodley. Dan film berjudul The Mauritanian ini merupakan visualisasi dari buku yang ditulis langsung oleh Mohamedou Ould Slahi dan dikabarkan akan segera tayang di seluruh Cinema XXI.
Film The Mauritanian ini menceritakan perjuangan Slahi (Tahar Rahim) untuk meraih kebebasan setelah ditahan dan dipenjarakan tanpa tuduhan oleh Pemerintah Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Kisah ini bermula pada November 2001 tepat dua bulan pasca-peristiwa 9-11, ia tiba-tiba dijemput oleh Polisi Mauritanian. Slahi ditahan di penjara Yordania selama lima bulan dan kemudian dipindahkan ke penjara Angkatan Militer AS Guantanamo Bay, Kuba.
Setelah kurang lebih tiga tahun ditahan, pada Februari 2005 Nancy Hollander (Jodie Foster) dari Firma Freedman secara sukarela menangani kasus Mohamedou Ould Slahi. Dan selama tiga tahun tersebut seluruh keluarga Slahi tidak tahu dimana keberadaan dan kondisi dari Slahi, bahkan ibu kandung Slahi sendiri Sobat Muda! Sedih ya? Karena Slahi diketahui kurang fasih berbahasa Inggris, maka Nancy Hollander menunjuk Teri Duncan (Shailene Woodley) dari firma yang sama untuk menjadi translator juga ikut menjadi pengacara pembela Slahi. Dan dari pihak pemerintah ditunjuk Letnan Kolonel Stuart Couch (Benedict Cumberbatch) sebagai jaksa penuntut atas kasus ini.
Tuduhan awal yang dijatuhkan kepada Slahi adalah dituduh terlibat jaringan teroris Al Qaeda karena pernah berlatih di kamp militer dan menerima telepon dari Osama bin Laden. Slahi diperintah oleh Nancy untuk menuliskan kesaksiannya dari jeruji besi di Federal Secure Facility. Namun, ketika Nancy dan Teri mempelajari juga menelaah seluruh dokumen juga kesaksian yang dituliskan oleh Slahi, sangat banyak kejanggalan seperti banyak dokumen serta kesaksian Slahi yang disensor, alhasil Nancy dan Teri enggak mendapatkan bukti apa-apa Sobat Muda! Gereget kan? Belum sampai disitu, ternyata Jaksa Stuart juga mengalami kesulitan yang sama dalam mencari bukti. Akhirnya, para pihak pun mencari berbagai cara agar dapat mengakses Memorandum for the Record (MFR) yang memuat seluruh detail mengenai bagaimana tindakan interogasi dilakukan hingga transkrip tahanan. Kemudian, setelah berhasil mengakses MFR, Nancy dan Stuart menemukan fakta-fakta mengejutkan.
Karena film ini diangkat berdasarkan kisah nyata atau memoir dari Mohamedou Ould Slahi, sangat terasa nyata pada setiap scene-nya apalagi film The Mauritanian diperankan oleh para bintang-bintang besar yang sudah tidak asing lagi namanya, jadi jangan khawatir akan skill ber-acting para pemain. Tidak akan mengecewakan! Cerita film berdasarkan skenario yang ditulis oleh M.B. Traven, Rory Haines, dan Sohrab Noshirvani dan disutradarai oleh Kevin Macdonald ini mendapatkan beragam ulasan positif dari para kritikus, termasuk dalam aspek sinematografi dan akting.
Hal ini terbukti karena film The Mauritanian menerima dua nominasi dalam ajang penghargaan Golden Globe ke-78. Dan pada ajang penghargaan British Academy Film Awards ke-74 The Mauritanian berhasil mendapatkan 5 (lima) nominasi dalam beberapa kategori penampilan. Hal inilah yang membuktikan bahwa sinematografi dan skill-acting dari para pemain dalam film ini tidak perlu di khawatirkan.
Sejak awal film diputar, suasana dalam film dapat tersampaikan dengan baik, mulai dari rasa khawatir, cemas, bingung, takut, seluruh perasaan benar-benar tersalurkan kepada Penonton. Kesempurnaan dalam film ini dapat dilihat dari sempurnanya sinematografi film, juga akan ada kilas balik tentang kenangan-kenangan lalu Slahi secara visual yang disampaikannya dalam tulisan.
Pesona dari para pemain juga tidak boleh diacuhkan karena sejak awal film diputar, Tahar Rahim yang memerankan karakter Slahi dengan sangat baik menggambarkan seorang narapidana yang tak bersalah dan kebingungan atas apa yang menimpanya. Sama hal nya dengan Nancy Hollander yang diperankan oleh Jodie Foster, ia berhasil berperan menjadi pembela hak-hak manusia yang menunjukkan bahwa satu-satunya hal yang ia pikirkan adalah setiap manusia baik bersalah ataupun tidak tetap memiliki hak untuk hidup, dengan tidak menghiraukan berbagai cacian yang ia terima.
Film ini lebih kepada pesan moral dan ketabahan Slahi dalam menghadapi kehidupannya daripada rasa pedih dalam hatinya. Sangat miris dan sedih kisah yang harus ia lalui, namun hal itu malah menguatkannya dan berserah pada kehendak Tuhan. Sangat banyak pesan moral yang didapat dengan menyaksikan film The Mauritanian , selain ketabahan Slahi, dapat ditemukan ketabahan seorang ibu yang menanti anaknya untuk kembali. Selain itu peran Nancy Hollander, orang yang secara sukarela berjuang untuk melindungi hak hidup seseorang. Dan bagaimana Jaksa Stuart tidak gegabah akan wewenang yang ia miliki, ia berhasil mengesampingkan dendam pribadinya akan sahabatnya yang merupakan salah satu korban serangan 9-11.
Film karya Kevin Macdonald bersama BBC Film berhasil memberi rasa dilema dan gereget di setiap scene yang juga cukup menyentuh hati dan hangat kepada Penonton. Meski begitu, film ini bukan film yang menghibur dan menyenangkan untuk ditonton, karena kita akan menyaksikan kepedihan yang dialami oleh Slahi, akan ada banyak siksaan dan hal keji yang akan mengiris hati manusia. Maka pilihlah film dengan bijak dan sesuai dengan umur ya Sobat Muda! Saksikan perjuangan Mohamedou Ould Slahi, Nancy Hollander dan Teri Duncan dalam film The Mauritanian di Cinema XXI karena akan segera tayang!! (HA)