Radio UNTAR (21/12/2019) – Buat Sobat Muda yang nge-fans sama Donnie Yen, pasti tahu dong sama tiga film Ip Man yang dibintanginya sejak tahun 2008. Satu tahun setelah film Ip Man 3 dirilis tahun 2015, Donnie Yen memutuskan untuk memproduksi film keempat dari sang master beladiri wing chun ini. Ip Man 4: The Finale mempertemukan kembali sutradara Wilson Yip dengan koreografer aksi Ip Man 3 Yuen Woo-ping, dan menceritakan perjalanan Ip yang sedang sakit melakukan perjalanan ke San Francisco hingga melakukan pertarungan luar biasa dengan sersan Angkatan Darat Amerika Serikat yang belum pernah ditemui sebelumnya. Ip Man 4: The Finale layak untuk menjadi film penutup yang sempurna melalui kualitas aksi dan sinematografinya.
Pada tahun 1964 dan Ip (Yen), yang telah kehilangan istri tercintanya setelah Ip Man 3, divonis mengalami kanker. Setelah menerima undangan dari muridnya Bruce Lee (Danny Chan Kwok-kwan) untuk menghadiri demonstrasi di akhir turnamen karate, serta berharap untuk mencari sekolah yang tepat bagi putranya yang memberontak Ching (Ye He), Ip segera melakukan perjalan ke Amerika dan menemui sejumlah konflik baru. Meskipun Yip sudah menampilkan Bruce Lee di Ip Man 3 sebelumnya dan mengatur film ini di kota asalnya, sutradara tetap fokus pada Ip, gurunya. Di film ini penonton kembali disajikan beberapa aksi Bruce seperti pukulan satu inci (One-inch punch) dan demonstrasi push-up dua jari, serta pertarungan di sebuah gang belakang toko dengan penantang tak dikenal sehingga membuat dia beraksi dengan nunchaku. Meski begitu, Lee tetap menjadi tokoh figuran dalam film ini.
Sebaliknya, Ip Man 4 mempertemukan Ip dengan dua praktisi seni bela diri lainnya sehingga membuat ia terlibat dalam perkelahian. Salah satunya adalah ketua CBA (Chinese Benevolent Association; sebuah organisasi yang melindungi hak dan kewajiban serta memastikan keselamatan bagi imigran Tiongkok) Wan Zonghua (Wu Yue dari film Paradox), yang surat rekomendasinya sangat dibutuhkan oleh Ip untuk menemukan sekolah bagi putranya di San Francisco. Kebetulan, Wan juga seorang master tai chi yang membenci Ip karena mengizinkan Lee muridnya untuk mengajar kungfu bagi orang non-Tiongkok. Di lain pihak sersan staf marinir Amerika Serikat Hartman (Vanness Wu), seorang murid dari Bruce Lee, yang bertekad untuk membawa wing chun ke dalam program pelatihan militer meskipun ditolak dengan keras oleh atasannya yang sangat rasis, Barton Geddes (Scott Adkins), yang membenci tradisi seni bela diri Tiongkok bersamaan dengan instruktur karate Colin Frater (Chris Collins).
Seperti halnya film Yip dalam dalam seri Ip Man sebelumnya, momen hadir ketika pertempuran terjadi, serta masalah pribadi yang dialami sejumlah tokoh. Di sini kita dapat melihat adegan pertarungan yang menunjukkan berbagai teknik seni bela diri, mulai dari Yen yang menguasai wing chun, gerakan tai chi Yue yang sempurna, atau gaya karate Adkins dan Collins yang penuh dengan kekuatan. Semua keterampilan teknis yang ditampilkan oleh adegan-adegan ini, baik teknik bela diri maupun koreografi pertarungan yang rumit karya Yuen Woo-ping membuat para penonton seperti terlibat dalam pertarungan tersebut. Selain adegan pertarungan, sinematografer Cheng Siu-keung berhasil membawa penonton kembali ke era abad pertengahan dan juga membuat film terlihat seperti itu berasal dari iklan di majalah “Life”, dan sang editor berhasil menjaga setiap aksi terlihat sangat jelas dan sesuai alur.
Film ini bumbunya berasal dari bela diri nih Sobat Muda. Enggak heran, kalo nanti elo nontonnya banyak pertarungan. Enggak hanya sekedar pertarungan, tetapi ada sejarahnya juga lho. Apalagi kalo elo ingin mengenal dan cinta sama bela diri. Selain itu, dramanya disertai emosi yang kuat nih. Sobat Muda pokoknya siap-siap dibikin emosional dan dipenuhi sejarah bela diri. Wah jadi makin penasaran kan? Apalagi ini film terakhir Ip Man yang diperankan oleh Donnie Yen lho. Yuk, saksikan Ip Man 4: The Finale di bioskop kesayangan kamu akhir Desember 2019! (DN)