Radio UNTAR – Sabtu (30/11/2019) Sobat Muda, elo pasti pernah merasakan campur aduk kan? Kalo belum pernah, engga apa-apa juga. Ada salah satu film yang menggemaskan penonton dari awal sampai akhir, yaitu Eggnoid. Kalo elo, salah satunya pengikut ceritanya Eggnoid pasti udah tahu dong seberapa menggemaskan ceritanya. Film ini adalah film adaptasi kedua yang diproduksi oleh Visinema. Film drama yang berbau fiksi ilmiah ini berasal dari Webtoon, yang ditulis oleh Archie The Redcat dengan pembaca sekitar 4,2 juta lho. Wah, cerita Eggnoidnya dibaca banyak banget, belum lagi mendapatkan rating 9,75. Memang cocok banget, untuk diadaptasi menjadi film karena adanya karakter dari Webtoon dan film yang chemistrynya dapat banget.
“Akhirnya ‘bayi’ saya yang baru ini bisa ‘menetas’ di bioskop. Eggnoid adalah film ketiga saya yang dibuat dengan penuh cinta dan kasih sayang seluruh anggota tim. Semoga apa yang kami curahkan selama beberapa bulan belakangan bisa diterima baik dan menghibur masyarakat,” kata sutradara bernama Naya Anindita di press screening di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Adanya tantangan pada Naya dalam segi kreatifnya dan juga pembawaan dari dunia komik digital menjadi dunia film, sehingga tidak mudah dilakukannya. Dimana ia harus bisa membawa karakter Eggy dan Ran dari webtoon yang berseries menjadi satu film, tetapi hal ini tidak menjadi beban. Ia merasa bahagia karena film Eggnoid dibuat dengan penuh cinta. Harapan dari Naya kepada film ini agar cinta yang dituangkan dapat dirasakan oleh para penonton, apalagi Naya sendiri mengatakan “Film Eggnoid menjadi film terbaik saya.”.
Tentunya, produser Nurita Anandia menambahkan salah satu tantangan dari film adaptasi adalah menghadapi ekspektasi dari pembaca setia versi komiknya. Setelah berdiskusi dengan pencipta komiknya, mereka memutuskan untuk menghadirkan Ran dan Eggy versi lebih dewasa, yakni dua tahun lebih tua dari Eggy dan Ran di komik. “Saya harap film Eggnoid bisa menggelitik rasa penasaran baik dari yang sudah baca komiknya atau belum baca. Yang sudah baca ingin tahu bagaimana Ran dan Eggy ketika kuliah, yang belum baca bisa baca komiknya untuk tahu masa lalu mereka berdua,” jelas produser yang akrab disapa Tata. Dalam film Eggnoid, Tata berharap bahwa pesan yang disampaikan itu merupakan konflik yang sedang dihadapi oleh banyak remaja saat ini. Dimana konflik tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan dalam kehidupannya, apalagi saat kita di titik terendah akan mudah merasa putus asa. Oleh sebab itu, kita membutuhkan orang lain untuk memberikan pernyataan “hidup kita itu bermakna”, serta adanya pencarian jati diri oleh banyak remaja.
Dalam film ini, ada kolaborasi film dengan musik pastinya. Film Eggnoid ini dibuat soundtrack lagunya oleh Nidji dengan judul lagu “Cinta dan Portal Waktu”. Alasan Tata dan Naya memilih Nidji bahwa adanya perubahan yang berasal dari film, tetap perubahan tersebut pastinya mengarah menjadi lebih baik. Apalagi melalui project ini, Nidji mendapatkan momen untuk berkumpul kembali secara lengkap lalu melakukan diskusi untuk lagu tersebut, serta semakin mengeratkan chemistry juga. Tidak ada yang kebetulan juga dalam kolaborasi film dan musik ini, karena vokalis Nidji bernama Ubay merasa bahwa ia menjadi Eggnoid tersebut dalam Nidji. “Lagu ini related banget sama Nidji, karena hadirnya saya untuk memberikan perjalanan baru bagi Nidji. Jadi, saya Eggnoidnya Nidji.” ucap Ubay.
Morgan Oey, pemeran Eggy, mengungkapkan perasaannya setelah menonton Eggnoid “Saya berusaha sebaik-baiknya untuk menerjemahkan keluguan Eggy di depan kamera agar penonton bisa ikut jatuh cinta, sama seperti yang dirasakan oleh Ran. Semoga penonton bisa suka dengan cerita Eggy dan Ran di film Eggnoid dan ikut merasa gemas dengan kisah mereka berdua.”. Dalam memerankan Eggy, Morgan berdiskusi dengan sutradara dan produser tentang bagaimana membawakan karakter Eggy agar tidak lepas dari karakter aslinya di webtoon, apalagi Eggy dalam film ini telah berkembang.
Sheila Dara, lawan main Morgan Oey yang berperan sebagai Ran, bercerita tentang keseruan dan tantangan berakting jadi remaja yang sudah mengalami banyak kejadian dalam hidupnya. “Untungnya saya berhadapan dengan Morgan, lawan main yang asyik banget buat kerja bareng, dibantu juga dengan Naya sebagai sutradara yang sangat open dan helpful selama proses syuting.”. Sebelumnya, Sheila telah mengikuti cerita Eggnoid dalam webtoonnya, apalagi ia salah satu penggemar authornya. Menurut dia, authornya menggambarkan cerita di webtoon ini sangat lucu dan gemas. Ia pun merasa senang bisa ikut terlibat dalam memainkan peran Eggnoid ini. Dengan adaptasi dari webtoon menjadi film ini, Sheila merasa takut bahwa tidak akan sesuai dengan ekspetasi beberapa orang. Beberapa orang pasti telah memiliki ekspetasinya masing-masing, tetapi Sheila hanya bisa memberikan yang terbaik pada film ini.
Film yang menceritakan tentang Ran (Sheila Dara) dan Eggy (Morgan Oey) yang telah menjadi sepasang sahabat yang engga terpisahkan selama dua terakhir. Dulu Ran merupakan sosok yang kesepian dan penuh dengan kesedihan, tetapi berubah menjadi sosok yang lebih bahagia berkat Eggy. Perasaan yang awalnya hanya sebagai sahabat, pelan-pelan berubah menjadi cinta. Sayangnya, Eggy bukan manusia biasa, melainkan Eggnoid yang dikirim dari masa depan. Sebagai Eggnoid, Eggy memiliki aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar. Kini, Eggy terancam dikirim pulang ke masa depan dan berpisah dengan Ran selamanya karena salah satu aturan besar yang tidak boleh ia langgar adalah jatuh cinta dan pacaran dengan Ran.
Pada 28 November 2019, adanya acara gala premiere yang berlangsung dengan meriah dan turut dihadiri oleh sutradara Naya Anindita, produser Nurita Anandia, penulis skenario Yemima Krisantina dan Indriani Agustina, Archie The Redcat sang komikus Eggnoid beserta para pemain seperti Morgan Oey, Sheila Dara, Kevin Julio, Anggika Bolsterly, Reza Nangin, Martin Anugrah, Fatih Unru, Ruben Elishama, Marissa Anita, Luna Maya dan aktris cilik Messy. Engga hanya para pemain, orang-orang yang terlibat dalam proses kreatif film seperti band Nidji, pengisi soundtrack “Cinta & Portal Waktu), juga menghadiri pemutaran film perdana Eggnoid.
Film ini diterima dengan baik oleh para penonton dan memberikan pujian atas keberhasilan sutradara Naya Anindita dalam mewujudkan adaptasi komik ke layar lebar karena tak cuma bisa dinikmati pembaca komik Eggnoid, tetapi juga mereka yang sama sekali engga familiar dengan cerita Eggy dan Ran. Apalagi chemistry Morgan dan Sheila yang dibanjiri pujian saat memerankan Eggy dan Ran yang lebih dewasa. Emosi penonton ikut naik turun melihat hubungan Ran dan Eggy, memekik gemas saat menonton akting “unyu” Morgan yang manja bagai anak ayam, tetapi tertawa berkat duo petugas laundry yang dimainkan Reza Nangin serta Martin Anugrah dari Cameo Project.
Aduh, Sobat Muda harus banget deh nonton film Eggnoid ini. Film ini menyebabkan diabetes, engga maksudnya perasaan elo akan dibuat naik turun oleh pada pemain film Eggnoid. Buat elo yang udah atau belum baca cerita Eggnoidnya di webtoon, engga apa-apa kok karena chemistry antara Eggy dan Ran bakalan buat elo ingin menjadi seperti mereka, lalu perut diaduk oleh duo petugas laundry nih. Belum lagi karakter pemain yang lainnya, alur ceritanya pun dibuat mengalir seperti air yang mengalir hehehe. Selama menonton film, elo harus siapin perasaan karena Sobat Muda akan terbawa arusnya. Jangan nonton sendiri ya, elo ajak teman-teman, pacar, mantan, kenalan, keluarganya, pokoknya semuanya. Kalo ada temennya, elo bisa ada temen buat gigit jari hehehe. Engga bakalan menyesal deh, nonton di bioskop yang ada di sekitar elo tanggal 5 Desember 2019! Selamat bergemas ria! (FG)