Radio Untar – Sabtu(29/09/2018) Sobat Muda, kamu kehabisan list movie bertemakan kartun? Sepertinya tidak lagi, karena bakalan ada film kartun yang asik banget nih dengen cerita baru yang seru. Ada film Smallfoot Film (2018) mengisahkan seorang Yeti yang secara tak sengaja bertemu manusia dan pergi dari gunung es tempat tinggalnya untuk membuktikan keberadaan manusia.
Smallfoot mengubah legenda Bigfoot menjadi terbalik ketika Yeti muda yang cerdas menemukan sesuatu yang menurutnya tidak ada manusia. Berita tentang “kaki kecil” ini memberinya ketenaran dan kesempatan dengan gadis impiannya. Ini juga membuat komunitas Yeti yang sederhana ke dalam kegaduhan tentang apa lagi yang mungkin ada di luar sana di dunia besar di luar desa bersalju mereka, dalam cerita yang berliku-liku tentang persahabatan, keberanian, dan kegembiraan penemuan.
Review singkat tentang film ini, untuk tampilan grafisnya kamu akan sadar bahwa film ini punya nuansa hampir sama dengan film Ice Age dari kualitas gambar dan grafisnya. Selain disuguhkan dengan tampilan grafis yang lumayan, kamu bakal dibikin betah karena ada beberapa adegan musical yang memanjakan telinga. Uniknya ada beberapa scene menampilkan lagu-lagu bergenre rap yang tidak pernah dijumpai di film animasi lainnya.
Kata produser Bonne Radford, “Empat film terakhir saya adalah musikal, dan saya percaya bahwa jika suatu film memiliki plot yang bagus, musik pengisi tidak hanya untuk menghibur dan menarik secara emosional, tetapi tujuannya untuk memberikan audiensi rasa cerita dan karakter dalam film. Lagu-lagu di ‘Smallfoot’ tidak benar-benar Broadway dan tidak benar-benar muncul. Namun rasa dari musik yang ada bisa membawa penonton merasakan sensasi emosional dalam film ini. ”
Jika dilihat dari segi plot cerita, smallfoot menampilkan ide yang berbeda lagi, jika film lain menampilkan puncak keberhasilan dari pemeran utama di akhir cerita, berbeda dengan smallfoot yang mengejutkan keberhasilan tokoh utama di awal cerita dengen membuktikan bahwa manusia (smallfoot) itu ada, dan di bawa ke desa berisikan Yeti (makhluk es) hingga muncul beberapa konfilk. Meski ada beberapa konflik cerita yang sudah bisa ditebak namun di sisi lain ada konfilk-konfilk yang tidak bisa ditebak hinggak diakhir cerita.
Jika di film bergenre half-fabel lainnya tokoh hewan dapat berbicara, berbeda dengan Smallfoot yang tidak bisa berbahasa manusia, tapi di situlah rasa komedinya muncul, gesture berkomunikasi manusia dan Yeti bikin mengelitik dan lucu.
Film ini cocok sekali ditonton oleh anak-anak. Kenapa? Karena selain menampilkan film animasi yang pas untuk kategori anak-anak, film Smallfoot juga dapat mengajarkan anak-anak belajar bahwa tidak selamanya yang diajarkan tentang teori-teori yang ada adalah benar, mereka bisa dengan membuktikan nya secara nyata. Jadi, rasa penasaran itu baik, tidak ada namanya berbohong untuk melindungi.
Dari aspek lain, kita dapat mengambil nilai-nilai berharga bahwa tidak selamanya apa yang kita lihat jahat nyatanya belum tentu jahat. Dan apa yang terjadi di masa lalu belum tentu terjadi di masa yang akan datang. Sama halnya dengen film ini yang berkisah dahulu kala banyak Yeti mati terbunuh ditangan manusia, sehingga Yeti terdahulu menyerukan ke para Yeti digenerasi baru untuk membenci manusia. Mereka menutup kehidupan antara yeti dengan manusia, hingga munculah sosok manusia berhati baik yang akan membuat hubungan yeti dan manusia membaik.
Tunggu apalagi, buruan nonton film animasi dengan sajian berbeda dari yang lain. Apalagi sosok Yeti yang digambarkan lucu dan menggemaskan dijamin bikin kamu makin gemas sama Yeti difilm ini. (AP)