Radio UNTAR – Sabtu (17/12/2016) Indonesia kembali menapaki babak final dalam ajang piala AFF 2016 (perhelatan sepak bola antar Negara Asia Tenggara). Lawan yang dihadapi bukan lawan sembarangan yaitu raksasa Asia Tenggara, Thailand. Padahal Indonesia baru saja lepas dari sanksi pembekuan federasi sepak bola tertinggi di dunia FIFA pada tahun ini. Ini merupakan final yang ke-5 bagi Indonesia. Tapi, sayang sang garuda tidak pernah menang. Alhasil, selalu mendapatkan predikat nyaris juara saja.
Pertama kali Indonesia masuk final adalah pada ajang Piala Tiger (kini berganti nama menjadi Piala AFF) 2000. Ketika itu, Indonesia baru saja berhasil menyudahi perlawanan sengit Vietnam di babak semifinal dengan skor 3-2. Namun, di final, Indonesia di permak 4-1 oleh Thailand. Indonesia kembali ke babak final Piala Tiger 2002. Lagi-lagi bertemu Thailand. Saat itu, pertandingan dilangsungkan di Jakarta. Di hadapan pendukung sendiri, Indonesia kembali harus mengakui ketangguhan Thailand di drama adu penalti.
Indonesia kembali masuk final pada tahun 2004 dan 2010. Namun lagi-lagi Indonesia menjadi pesakitan setelah dikalahkan Singapura pada 2004. Lalu giliran negeri jiran Malaysia yang mengangkat trofi Piala AFF di Jakarta pada 2010. Kini, Indonesia kembali ke final untuk menghadapai gajah perang julukan Thailand. Tentu Indonesia ingin balas dendam atas kekalahan medio 2000 dan 2002 lalu.
Rabu lalu Indonesia berhasil mengalahkan Thailand di final leg 1 dengan skor 2-1. Malam ini, ada satu pertandingan lagi yang harus diselesaikan oleh Indonesia agar bisa menjadi final yaitu final leg 2 di Thailand. Indonesia cukup meraih hasil imbang saja untuk meraih gelar juara. Gelar juara yang akan menjadi cerita paling menggeparkan di Asia tahun ini karena ada Negara yang baru saja disanksi tapi bisa juara.
Cerita juara setelah disanksi pernah dirasakan Italia ketika mengalami skandal pengaturan skor pada 1982 dan 2006. Mungkin Indonesia bisa mengikut jejak Italia meraih gelar juara setelah disanksi. Seperti slogan RA Kartini, habis gelap terbitlah terang. Setelah gagal empat kali apakah tahun ini adalah saatnya Indonesia juara? Makanya malam ini marilah kita mendukung agar Negara ini bisa berpesta menyambut akhir tahun yang menyenangkan. Setuju tidak Sobat Muda? (CM)