Radio UNTAR – Rabu (22/12/21). Masih ingat dengan trilogy The Matrix? Sebuah trilogy yang sangat mengesankan di akhir 90an hingga awal 2000an. Setelah 18 tahun penantian, Warner Bros. Pictures bersama dengan rumah produksi Village Roadshow Pictures dan Venus Castina Productions memproduksi film keempat dari franchise The Matrix. Masih dibintangi oleh Keanu Reeves dan Carrie-Anne Moss yang berperan sebagai Neo dan Trinity. Dalam film ini Morpheus dan Smith tidak lagi dibintangi oleh Laurence Fishburne dan Hugo Weaving. Yahya Abdul Mateen II dan Jonathan Groff terpilih untuk memerankan Morpheus dan Smith. Mereka ditemani beberapa aktor dan aktris baru lainnya seperti Jessica Henwick, Neil Patrick Harris, Priyanka Chopra Jonas, Jada Pinkett Smith dan Brian J. Smith.
The Matrix Resurrection melanjutkan kisah Neo yang telah hidup selayaknya normal sebagai Thomas Anderson. Suatu hari Neo bertemu dengan Trinity yang memiliki nama Tiffany dan ternyata Tiffany sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Tiffany tampaknya tidak mengenali Neo dan membuat Neo menjadi bingung. Namun dari pertemuan itu Neo menjadi sadar bahwa dirinya dan Tiffany/Trinity masih terhubung dan berada dalam bahaya. Neo harus kembali ke dalam Matrix dan menyelamatkan dunia termasuk Trinity.
Penantian selama 18 tahun sejak film terakhirnya The Matrix: Revolutions dirilis pastinya harus ada nilai yang ditawarkan kepada penggemar sejati The Matrix. Setidaknya jalan cerita yang semakin bagus atau visual yang mempesona. Nampaknya hal itu terbayar tuntas di film ini. The Matrix: Resurrections memiliki jalan cerita yang ringan dan konsisten. Dengan menampilkan kembali beberapa cuplikan dari tiga film pendahulunya, penonton akan mendapatkan gambaran plot di edisi sebelumnya. Film ini seperti ingin membawa penonton ke dunia Matrix yang baru dengan tetap mengikuti perjalanan Matrix sejak awal. Sehingga penonton dapat menempatkan fantasinya di titik yang paling tinggi. Visual dalam film ini juga cukup baik, dengan mempertahankan gaya khas Matrix yang penuh kabel dan simbol-simbol hijau yang dikemas dengan lebih modern.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam film ini adalah performa bintang utamanya. Memang Keanu Reeves dan Carrie-Anne Moss sudah tidak muda lagi dan hal ini dapat menjadi masalah besar jika mereka tidak memberikan penampilan maksimal mereka. Tetapi percayalah Keanu Reeves dan Carrie-Anne Moss adalah aktor dan aktris yang sangat mengesankan. Mereka tetap memberikan performa yang luar biasa seakan-akan usia bukanlah penghalang bagi mereka untuk tetap mengabdi pada karakter Neo dan Trinity. Duo jagoan yang sangat fenomenal. Penonton akan tetap merasakan bahwa Neo dan Trinity di film ini adalah Neo dan Trinity yang sama dalam ketiga film sebelumnya.
Penulis juga terpukau dengan Jonathan Groff yang berperan sebagai Smith. Penulis merasa Groff memiliki karisma tersendiri dalam memerankan Smith. Berbeda dengan Smith terdahulu yang diperankan oleh Hugo Weaving, Groff membawakan karakter Smith yang lebih santai dan luwes. Begitu pula dengan Yahya Abdul-Mateen II yang membawakan karakter Morpheus yang lebih chill. Penulis agak terkejut melihat aksi Groff yang berbeda dengan beberapa karakter yang pernah diperankannya. Ternyata Groff mampu berakting di film yang bergenre action.
Dengan durasi sekitar 148 menit, penonton akan mengerti maksud dari penulis cerita alasan mengapa film keempat dari franchise The Matrix ini dibuat. Banyak karakter-karakter baru yang diperkenalkan dalam film ini. Tentunya akan membuka gerbang bagi film selanjutnya karena karakter-karakter baru tersebut belum dieksplorasi secara lebih. Ditambah lagi tokoh antagonis yang berbeda dari yang sebelumnya.
The Matrix: Resurrections telah tayang di Bioskop Indonesia pada tanggal 22 Desember 2021. Film yang cocok untuk kamu saksikan bersama dengan teman-teman dekat untuk seru-seruan kembali ke Bioskop menyaksikan kisah Neo dan Trinity yang semakin seru. Tidak lupa untuk tetap di bangku kamu setelah film selesai karena ada kejutan di akhir filmnya! (MSTE).