JAKARTA – Kebanyakan remaja tidak memenuhi waktu tidur ideal yang disarankan oleh dokter, yakni 9 jam. Berdasarkan survei terhadap pengawasan risiko perilaku remaja pada 2009, hanya 31 persen siswa SMA yang memiliki waktu tidur delapan jam setiap malam.
Acara olahraga larut malam, pekerjaan rumah (PR) yang banyak, video game, dan media sosial sering kali menjadi alasan kurangnya waktu tidur para remaja. Faktor hormon dalam masa pubertas juga mendukung remaja untuk tetap terjaga hingga pukul 11 malam. Sehingga mereka mampu begadang di hari sekolah.
Jika dibiarkan, kurang tidur bisa menimbulkan konsekuensi serius bagi remaja. Efek tersebut bisa mereka rasakan dari waktu ke waktu. Berikut beberapa risiko terbesar yang dihadapi remaja karena kurang tidur, seperti dikutip dari About.com, Rabu (10/9/2014).
Peningkat risiko kecelakaan lalu lintas
Lebih dari 100 ribu kecelakaan mobil terjadi setiap tahun akibat pengemudi kelelahan dan mengantuk. Para pengemudi tersebut umumnya berusia di bawah 25 tahun. Selain risiko mengantuk saat mengemudi, kurang tidur kronis pada remaja bisa mengakibatkan mereka lalai dan bereaksi lebih lambat sehingga bisa meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan.
Masalah kesehatan fisik
Kurang tidur dapat mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik remaja secara keseluruhan. Remaja yang dengan waktu tidur kurang lebih sering mengeluh tentang masalah kesehatan, seperti sakit perut, sakit kepala, sakit punggung, bahkan berisiko terkena tekanan darah tinggi.
Gangguan memori dan pembelajaran
Remaja yang tidak mendapatkan waktu tidur cukup berpeluang tinggi untuk tertidur di kelas sehingga sulit untuk berkonsentrasi dalam memperhatikan pelajaran. Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan memori yang berpengaruh buruk pada pendidikan dan prestasi akademik remaja secara keseluruhan.
Berisiko tinggi mengalami obesitas
Banyak studi penelitian yang menyebutkan adanya pengaruh kurang tidur dengan obesitas pada anak-anak dan orang dewasa. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengontrol nafsu makan, serta menurunkan motivasi dan energi yang mengurangi motivasi remaja untuk berolahraga. Dengan demikian peluang mereka untuk menderita obesitas pun semakin tinggi.
Masalah kesehatan mental
Remaja yang kurang tidur memiliki mood atau suasana hati yang mudah berubah. Mereka juga mudah marah, mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi, dan kesulitan mengontrol amarah tersebut.