“Rambo: Last Blood”, Brutal dan Penuh Emosi!

Radio Untar – Rabu (19/09/2019). Bagi Sobat Muda yang udah rindu dan enggak sabar dengan Sylvester Stallone saat memerankan karakter John Rambo, tahun ini ia kembali beraksi melalui film terbarunya yang berjudul “Rambo: Last Blood”. Film yang disutradarai oleh Adrian Grunberg ini akan menjadi aksi penutup serial film Rambo dari keseluruhan film setelah film sebelumnya yang berjudul “Rambo” rilis 11 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2008. Selain Sylvester Stallone, film ini diperankan oleh beberapa aktor dan aktris papan atas seperti Paz Vega, Sergio Peris-Mencheta, Louis Mandylor, Oscar Jaenada dan masih banyak lagi.

John Rambo harus menunda masa pensiunnya untuk beberapa waktu, setelah kehidupan keluarganya terganggu. Dalam film ini, Putri angkatnya yang bernama Gabrielle (Yvette Monreal) diculik oleh kartel narkoba Meksiko yang membuatnya harus kembali bertarung mempertaruhkan nyawanya. Banyak sekali rintangan yang harus dihadapi oleh Rambo karena ia berurusan dengan penjahat yang berasal dari luarnegaranya sehingga ia tidak dapat meminta bantuan polisi.


Rambo yang sedang berusaha menyelamatkan Gabrielle harus terjebak dalam masalah besar. Dengan hanya menggunakan pisau, pistol, busur dan peralatan seadanya, ia mencoba bertahan dari serangan para penjahat yang mencoba menyerang rumahnya. Ia pun mengubah rumahnya menjadi zona perang lengkap dengan perangkap mematikan untuk membunuh para musuh yang mencoba masuk ke dalam rumahnya. Semua perangkap yang ia buat sangatlah tersusun dengan rapi. Dengan durasi kurang lebih 89 menit, kamu akan dibuat kagum oleh aksi kucing-kucingan Rambo dengan penjahat tersebut. Pada awalnya mungkin kamu akan merasa bosan, tetapi semua itu akan terbayarkan pada sekitar menit ke30.


Tidak seperti empat film sebelumnya, “Rambo: Last Blood” menampilkan pertumpahan darah yang lebih berani dan tanpa basa-basi. Kamu akan melihat berbagai macam cara Rambo menghabisi musuh-musuhnya dengan cara yang keren dan brutal. Seakan – akan lokasi pertempuran tersebut menjadi lautan darah yang tidak terlihat. Adanya satu guntingan sensor yang terasa agak menggangu.

Jika dilihat dari ide cerita, film “Rambo: Last Blood” adalah film aksi yang seperti film kebanyakan dan tidak ada yang spesial. Namun pesona Rambo dalam mengeksekusi semua musuhnya menyelamatkan film dari kebosanan. Kualitas akting Sylvester Stallone sangat patut diacungi dua jempol karena dalam usianya yang sudah lebih dari 70 tahun, ia masih mampu memerankan Rambo yang garang, taktis, penuh amarah dan pintar dalam mengelabuhi musuhnya. Semua karakter lain juga berlaga dengan pas. Namun sayangnya ada karakter  pendukung yang seharusnya dapat menjadi “Rambo wanita”, malah tidak dipergunakan sebaik mungkin sehingga keberadaannya kurang berarti.

Banyak pelajaran yang dapat diambil dari film ini. Jangan mudah percaya dengan orang lain apalagi sebelumnya orang tersebut pernah membuat masalah. Kamu juga harus berhati-hati dengan orang yang baru kamu kenal, apalagi jika baru bertemu di klub malam yang kamu sudah pasti tidak mengetahui latar belakang orang tersebut. Salah satu pesan tersirat dari film ini adalah sadisnya perdagangan manusia terutama perempuan yang dijadikan pekerja seks komersial yang terjadi di daerah kecil di Mexico. Maka dari itu, setiap orang terutama kaum perempuan harus bisa menjaga dirinya dengan baik. Kamu akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan setelah menonton film ini karena diwarnai dengan berbagai adegan yang memacu adrenalin dan menegangkan sehingga mampu membuatmu terkesima dengan penampilan Stallone yang masih prima. Film “Rambo: Last Blood” sudah dapat kamu saksikan hanya di Bioskop kesayangan kamu sejak tanggal 18 September 2019! (JJ)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *