Pertarungan Seru 3 Saiyan Dalam Film “Dragon Ball Super: Broly”

Radio Untar – Minggu (17/02/19). Sobat Muda siapa nih yang suka sama anime? Pasti tau dong anime legendaris Dragon Ball. Nah Radio Untar punya kabar bahagia nih karena ada film barunya yang akan rilis di bioskop Indonesia loh! Yuk kita bahas!

Dragon Ball Super: Broly merupakan film aksi seni bela diri anime asal Jepang yang rilis tahun 2018, disutradarai oleh Tatsuya Nagamine dan skenarionya ditulis langsung oleh pencipta seri Dragon Ball itu sendiri yakni Akira Toriyama. Film ke-20 dari keseluruhan movie Dragon Ball ini juga melibatkan Toriyama sebagai produser dan menjadi film ketiga yang diproduseri oleh Toriyama sendiri, serta yang pertama kali menggunakan judul Dragon Ball Super. Film ini menghadirkan kembali tokoh Broly dalam kelanjutan serial Dragon Ball, setelah sebelumnya hadir dalam trilogi film Dragon Ball yaitu  Broly – The Legendary Super Saiyan (1993), Broly – Second Coming (1994), dan Bio-Broly ( 1994). Dragon Ball Super: Broly adalah film Dragon Ball yang meraih pendapatan tertinggi, dan menjadi salah satu film anime terlaris sepanjang masa.

Bagian awal Dragon Ball Super: Broly menceritakan tentang trauma masa kecil Broly dan akhir dari bangsa Saiyan. Ketika film menampilkan latar tempat yang sudah sangat dikenal oleh para penggemar Dragon Ball, hal itu mengundang decak kagum penonton, sehingga Dragon Ball Super: Broly berhasil menemukan cara yang menarik dan efisien untuk menjelaskan secara singkat masalah utama film ini.

Film ini juga memaparkan rangkuman semua alur cerita Dragon Ball yang tersisa untuk disambung dengan alur cerita yang telah digunakan oleh seri ini di masa lalu, seperti hubungan Frieza dengan bangsa Saiyan, sejarah Bardock, dan seluruh kekacauan yang dibuat oleh Broly.

Broly memulai hidupnya sebagai buronan. Hal itu terjadi karena bangsa Saiyan telah melihat kekuatan Broly yang luar biasa dan kapasitas itu masih bisa terus bertambah, gosip sudah mulai menyebar di kalangan petinggi bangsa Saiyan. Fakta bahwa Broly dapat tumbuh menjadi Super Saiyan Legendaris dan berguna untuk mengalahkan Frieza suatu saat nanti seharusnya menjadi berita gembira, tetapi Raja Vegeta sangat marah karena ada bayi yang lebih kuat daripada penerusnya sendiri.

Oleh sebab itu, Raja Vegeta mengirim Broly (beserta ayahnya Paragus) untuk melakukan misi bunuh diri supaya mereka dikeluarkan dari planet Raja Vegeta. Namun, keduanya tidak hanya berhasil bertahan hidup di bawah kondisi ekstrem planet Vampa, tetapi Paragus perlahan-lahan membentuk putranya menjadi alat untuk membalas dendam sehingga suatu hari nanti ia dapat menyerang kembali keluarga Vegeta yang takut pada kekuatan mereka. Dari segi plot, dapat terlihat bahwa ini cukup dramatis.

 

Film ini memaparkan masa lalu singkat Broly yang sejajar dengan Goku dan kepergiannya dari Planet Vegeta. Mereka berdua mengalami kisah yang serupa, hanya Goku yang cukup beruntung karena terdampar di tempat yang ramah seperti Bumi. Broly berulang kali terbukti menjadi korban atas keadaan yang menimpanya, tetapi penting diketahui bahwa Dragon Ball Super: Broly mengatakan bahwa sangat sulit memisahkan siapa mereka, sesuatu yang diakui Goku dan bagian dari alasan ia sangat tertarik melawan Broly.

Karakter King Vegeta dan Bardock, digambarkan cukup luar biasa karena mereka berhubungan sangat erat dengan karakter Broly. Film ini membuat penonton peduli pada Broly. Dia bukan hanya orang yang dimanipulasi tetapi juga menjadi korban dari masa lalu yang kejam. Dia berusaha mati-matian menghindari kehidupan yang penuh kekerasan, tetapi terus-menerus didorong untuk masuk di dalamnya oleh orang yang paling dia percayai. Ini merupakan kisah brutal, rumit, dan menjadi kisah Dragon Ball yang sangat menyentuh sisi humanis. Sangat mengejutkan bahwa sebagian besar film Dragon Ball fokus pada versi asli dari karakter Goku berulang kali. Tidak hanya sebagai musuh yang dipedulikan oleh penonton, tetapi Broly juga  dapat dikatakan pahlawan dalam film ini.

Aspek animasi, aksi, dan pengembangan karakter adalah suguhan utama dari film ini, selain itu juga terdapat sisipan humor natural yang pastinya akan mengundang gelak penonton. Keinginan serupa dari Bulma dan Frieza yang ingin diwujudkan dengan Dragon Ball adalah satu dari sekian humor yang terdapat di film ini.

Semua ini diselingi oleh skor musik luar biasa dari Norihito Sumitomo. Sumitomo telah melakukan hal ini dengan baik di film-film Dragon Ball sebelumnya, tetapi skor musik Broly jelas merupakan yang terbaik dari semuanya. Tema untuk Gogeta, “Gogeta Vs. Broly,” tidak hanya menjadi skor musik yang mudah diingat tetapi juga berulang kali meneriakkan nama Gogeta sebagai simbol penyemangat. Lagu tema utama film dari Daichi Miura, “Blizzard,” juga merupakan yang terbaik. Dengan dukungan musik yang menarik, adegan pertarungan yang mendominasi di film ini dapat membuat penonton bersorak untuk menyaksikan adegan tersebut.

Nah Buat Sobat Muda yang udah penasaran, Dragon Ball: Super Broly sudah bisa ditonton mulai tanggal 20 Februari 2019 di bioskop kesayangan kamu! Yuk langsung booking tiketnya! (DN)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *